REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON – Selandia Baru siap menerapkan kembali pembatasan sosial ketat. Hal itu menyusul ditemukannya kasus penularan lokal Covid-19 pertama dalam enam bulan terakhir.
Departemen Kesehatan Selandia Baru mengungkapkan, kasus tersebut ditemukan di Auckland, kota terbesar di negara tersebut. “Respons keras dan dini adalah alat terbaik untuk membasmi potensi penyebaran. Semua orang di Selandia Baru diminta untuk tetap tenang, bersikap baik, dan memainkan peran mereka sementara kami mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kasus potensial," katanya pada Selasa (17/8).
Menurut Departemen Kesehatan Selandia Baru, para menteri bakal bertemu pada Selasa malam untuk menentukan langkah yang akan diambil merespons penemuan kasus baru Covid-19 tersebut. Selandia Baru terakhir kali mencatat kasus penularan lokal pada 28 Februari lalu.
Peraturan agar warga tetap tinggal di rumah berakir pada Maret. Selandia Baru terbilang berhasil mengendalikan wabah Covid-19. Sejauh ini, ia baru mencatatkan 2.926 kasus dengan korban meninggal sebanyak 26 jiwa.
Namun para pejabat di sana memperingatkan tentang risiko penyebaran Covid-19 varian Delta. Menurut mereka, hal itu berpotensi membawa kembali Selandia Baru ke penguncian ketat.