Rabu 18 Aug 2021 19:03 WIB

Panglima Militer Inggris: Taliban Mungkin Berbeda Sekarang

Nick Carter menilai sebaiknya dunia memberi kesempatan ke Taliban.

Milisi Taliban berpatroli di lingkungan Wazir Akbar Khan di kota Kabul, Afghanistan, Rabu, 18 Agustus 2021.
Foto: AP/Rahmat Gul
Milisi Taliban berpatroli di lingkungan Wazir Akbar Khan di kota Kabul, Afghanistan, Rabu, 18 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dunia sebaiknya memberi kesempatan kepada Taliban untuk membentuk pemerintahan baru di Afghanistan. Pendapat tersebut disampaikan panglima militer Inggris Jenderal Nick Carter pada Rabu (18/8).

Menurut Carter, dunia nanti mungkin akan mengetahui apakah kelompok pemberontak yang dalam beberapa dekade telah dicap oleh Barat sebagai militan itu akan bersikap lebih masuk akal. "Para pemimpin Taliban akan menunjukkan diri mereka kepada dunia," katanya. 

Baca Juga

Kondisi itu tentu berbeda atas apa yang terjadi selama 20 tahun terakhir ketika mereka lebih banyak hidup dalam kerahasiaan. Carter mengatakan, ia sudah berkomunikasi dengan mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai yang disebutnya akan bertemu dengan Taliban pada Rabu.

"Kita harus sabar, kita harus menahan diri dan kita harus memberi mereka ruang untuk membentuk pemerintahan dan kita harus memberi mereka ruang untuk menunjukkan mandat mereka," kata Carter kepada BBC.

"Mungkin saja Taliban yang sekarang berbeda dari Taliban yang dulu diingat orang dari tahun 1990-an.Nanti kita akan tahu."

Menurut Carter, mereka bukan organisasi yang homogen. Taliban adalah kelompok para tokoh adat yang beragam dan berasal dari seluruh daerah pedesaan Afghanistan.Carter mengatakan, Taliban sejatinya adalah anak-anak desa yang menjalani 'Pashtunwali', pedoman hidup suku tradisional dan kode etik bangsa Pashtun.

Baca juga : Mengapa Taliban Wajibkan Pelihara Jenggot dan Pukul Wanita?

"Mereka mungkin adalah Taliban yang lebih bertindak secara wajar," kata Carter."Mereka kurang represif. Dan tentu, jika Anda melihat cara mereka memerintah Kabul saat ini, ada indikasi mereka lebih wajar."

Namun sejumlah veteran tentara Inggris meragukan hal itu."Orang seharusnya tidak dirayu dengan kata-kata lembut seperti ini," kata Charlie Herbert, mantan mayor jenderal angkatan darat Inggris yang pernah bertugas di Afghanistan dan juga bekerja sebagai penasihat senior NATO kepada Sky News.

Menurutnya, Taliban membutuhkan pengakuan internasional. Mereka merebut kekuasaan dengan kekuatan dan kini sangat menginginkan pengakuan internasional dari China, Rusia, dan Barat. "Mereka membutuhkan itu. Jadi mereka akan menggunakan kata-kata pemikat tentang kesempatan yang sama bagi perempuan," kata dia.

Herbert mengatakan, tak ada bukti Taliban telah menjadi moderat."Mereka menunggu, mereka bertaruh waktu hingga kita meninggalkan Kabul dan kemudian pertumpahan darah akan dimulai ketika tidak ada wartawan dan warga asing yang melihat hal itu."

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement