Kamis 19 Aug 2021 08:17 WIB

AS Rekomendasikan Dosis Tambahan Vaksin Covid-19

Pemberian dosis booster dapat dimulai pada 20 September mendatang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Di depan bendera AS, perawat Lillian Wirpsza memberikan vaksin COVID-19 kepada Shylee Stewart, perawat persalinan di Rumah Sakit Universitas George Washington, di Washington, DC, AS, 14 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/Jacquelyn Martin
Di depan bendera AS, perawat Lillian Wirpsza memberikan vaksin COVID-19 kepada Shylee Stewart, perawat persalinan di Rumah Sakit Universitas George Washington, di Washington, DC, AS, 14 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) merekomendasikan agar semua warga Amerika mendapatkan suntikan booster Covid-19. Hal ini untuk meningkatkan perlindungan di tengah varian delta yang melonjak, dan bukti bahwa efektivitas vaksin menurun.

“Data terbaru memperjelas bahwa perlindungan terhadap penyakit ringan dan sedang telah menurun dari waktu ke waktu. Ini kemungkinan karena berkurangnya kekebalan, dan kekuatan varian Delta yang meluas,” kata dokter spesialis bedah umum AS, Vivek Murthy seperti dilansir Aljazirah, Kamis (19/8).

Baca Juga

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), serta otoritas tinggi lainnya, menyerukan dosis tambahan delapan bulan setelah orang mendapatkan suntikan kedua dari vaksin Pfizer atau Moderna. Pemberian dosis booster dapat dimulai pada 20 September mendatang.

Pejabat kesehatan mengatakan orang yang menerima vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal, kemungkinan akan membutuhkan suntikan tambahan.  Tetapi mereka sedang menunggu lebih banyak data dan belum mengetahui detailnya.

Rencana keseluruhan sedang menunggu evaluasi Food and Drug Administration, terkait keamanan dan efektivitas dosis ketiga. Para pejabat telah merekomendasikan suntikan booster untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Pejabat kesehatan mengatakan bahwa perlindungan vaksin terhadap infeksi berkurang dari waktu ke waktu. Munculnya varian delta yang sangat menular dan menyebar dengan cepat, menunjukkan bahwa perlindungan vaksin telah menurun. “Berdasarkan penilaian terbaru kami, perlindungan saat ini terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian dapat berkurang dalam beberapa bulan ke depan,” kata para pejabat dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Para pejabat mengatakan AS memiliki pasokan vaksin yang memadai untuk memberi setiap orang AS suntikan dan booster secara gratis di 80 ribu lokasi di seluruh negeri. Tetapi keputusan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran terkait kesetaraan distribusi vaksin di seluruh dunia.

Pengumuman rencana vaksin booster muncul ketika AS mengalami peningkatan tajam dalam kasus, rawat inap, dan kematian. AS mencatat 13.885 kematian akibat Covid-19 dalam 28 hari terakhir. Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, total kematian akibat Covid-19 di AS mencapai 623.418 sejak pandemi dimulai.

Data pasien di AS menunjukkan bahwa, kematian akibat kasus ekstrem Covid-19 rata-rata mencapai 500 per hari, dan mereka tidak divaksinasi. Para pejabat menggarisbawahi efektivitas vaksin dan keharusan bagi orang untuk mendapatkan suntikan.

"Ini tetap menjadi pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi. Kita harus melindungi rakyat Amerika dan kita harus terus melakukan lebih banyak lagi untuk memvaksinasi dunia," ujar Kepala Satgas Covid-19 Jeffrey Zients di Gedung Putih.

Efektivitas menurun

Direktur CDC Rochelle Walensky mengonfirmasi bahwa, berdasarkan data terbaru perlindungan vaksin terhadap Covid-19 telah menurun untuk varian delta. Sebuah studi AS tentang panti jompo menunjukkan efektivitas vaksin menurun menjadi 53 persen terhadap varian delta.  Sementara, sebuah penelitian di Israel menunjukkan peningkatan risiko penyakit parah di antara mereka yang mendapatkan vaksinasi pada awal pandemi.

Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan, data menunjukkan bahwa tingkat antibodi yang lebih tinggi diperlukan bagi orang untuk melawan varian Delta yang sangat menular. Oleh karena itu sangat direkomendasikan untuk pemberian vaksin booster. “Anda tidak ingin berada di belakang dan mengejar ketinggalan,” kata Fauci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement