REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dalam upaya membentuk pemerintahan yang inklusif, delegasi Taliban pada Rabu (18/8) menggelar pertemuan dengan tokoh politik terkemuka Afghanistan, termasuk mantan presiden Hamid Karzai.
Delegasi Taliban dipimpin Anas Haqqani, seorang pemimpin senior Kelompok Haqqani, dan mantan utusan perdamaian utama pemerintah, Abdullah Abdullah, turut hadir dalam pertemuan tersebut, kata laporan Tolo News, sebuah situs berita Afghanistan.
Pada 15 Agustus, Karzai telah mengumumkan pembentukan dewan koordinasi bersama dengan Gulbuddin Hekmatyar, seorang pemimpin mujahidin Afghanistan dan kepala partai Hezb-e-Islami, dan Abdullah untuk memfasilitasi transisi kekuasaan yang mulus di negara yang dilanda perang itu. Taliban menyerbu ibu kota Afghanistan, Kabul pada 15 Agustus setelah pemerintah yang didukung Barat dan pasukan yang dilatih AS dan NATO runtuh.
Sementara, Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu dan sekarang berada di Uni Emirat Arab (UEA), sementara Taliban telah menyatakan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir.