REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Tayyip Erdogan pada Kamis (19/8) mendesak negara-negara Eropa agar mengambil tanggung jawab atas migran Afghanistan. Erdogan menambahkan bahwa Turki tidak berniat menjadi "unit penampungan migran Eropa" di tengah kekacauan negara itu setelah pengambilalihan oleh Taliban.
Sejak Taliban memasuki Kabul selama akhir pekan, adegan-adegan kerusuhan terjadi saat ribuan orang berupaya untuk kabur. Muncul ketakutan akan terulangnya penafsiran hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya, yang berakhir 20 tahun lalu. Ribuan orang juga menyeberang masuk ke Turki dalam beberapa pekan terakhir, saat Taliban menyapu Afghanistan dalam perjalanan menuju Ibu Kota Kabul.
Berbicara usai rapat kabinet, Erdogan mengatakan Eropa perlu memikul tanggung jawab atas warga Afghanistan yang melarikan diri dari negaranya. Presiden juga menambahkan bahwa Ankara telah mengambil tindakan di sepanjang perbatasannya dengan Iran - rute utama bagi migran Afghanistan untuk masuk ke Turki. Menurut Erdogan, Turki bisa terlibat dalam pembicaraan dengan pemerintahan baru yang akan dibentuk Taliban untuk membahas "agenda bersama kami."
Baca juga : Erdogan: Tujuan Utama Turki di Afghanistan Demi Keamanan