Jumat 20 Aug 2021 19:03 WIB

AS Sita 3.000 Kartu Vaksinasi Palsu Asal China

Kartu vaksinasi palsu asal China berkualitas rendah tapi mirip dengan kartu dari CDC

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Michelle Chester, DNP, direktur, layanan kesehatan karyawan, Northwell menyiapkan vaksin Moderna coronavirus disease (COVID-19) di rumah sakit Long Island Jewish Valley Stream Northwell Health di New York, AS, 21 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/EDUARDO MUNOZ
Michelle Chester, DNP, direktur, layanan kesehatan karyawan, Northwell menyiapkan vaksin Moderna coronavirus disease (COVID-19) di rumah sakit Long Island Jewish Valley Stream Northwell Health di New York, AS, 21 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ANCHORAGE - Lembaga Perlindungan Budaya dan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) di Anchorage menyita lebih dari 3.000 kartu vaksinasi Covid-19 palsu yang dikirim dari China, kata pejabat pada Kamis (19/8). Kartu-kartu itu mempunyai kualitas cetak yang rendah tetapi sangat persis dengan sertifikat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) yang diberikan kepada penerima vaksin. Demikian kata CBP melalui pernyataan.

Pengiriman yang tiba Alaska itu menyusul penyitaan serupa yang dilaporkan CBP pekan lalu di Memphis. Kartu-kartu palsu yang disita di Memphis juga berasal dari China.

Baca Juga

"Mengamankan kartu-kartu ini dari jalanan dan dari tangan si penjual penting untuk keselamatan warga Amerika," kata direktur area pelabuhan Area Port of Anchorage melalui pernyataan.

"Menjaga kesejahteraan sesama warga Alaska menjadi salah satu dari banyak dan beragam tanggung jawab yang dipikul CBP," imbuhnya.

Kartu-kartu palsu yang disita itu berada dalam proses pengiriman untuk tujuan di seluruh AS selain Alaska, kata asisten direktur area pelabuhan di Anchorare, Kymberly Fernandez. Ia menyebut penyelidikan masih berlangsung. Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage, tempat perusahaan FedEx memiliki pusat kegiatan internasional, berada di urutan keempat di dunia untuk operasi kargo.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement