Jumat 20 Aug 2021 21:14 WIB

AS Kesulitan Percepat Proses Evakuasi di Afghanistan

Masih ada puluhan ribu orang yang belum berhasil terangkut di Afghanistan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Ratusan orang berlari di samping pesawat angkut C-17 Angkatan Udara AS, beberapa naik di pesawat, saat bergerak menuruni landasan pacu bandara internasional, di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus. 2021.
Foto: UGC terverifikasi melalui AP
Ratusan orang berlari di samping pesawat angkut C-17 Angkatan Udara AS, beberapa naik di pesawat, saat bergerak menuruni landasan pacu bandara internasional, di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus. 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) kesulitan mempercepat proses evakuasi warga AS dan Afghanistan dari bandara Kabul karena berbagai halangan. Halangan itu mulai dari pos-pos pemeriksaan Taliban hingga masalah dokumen.

Tenggat waktu evakuasi pada 31 Agustus tampaknya sulit dipenuhi. Masih ada puluhan ribu orang yang belum berhasil terangkut di Afghanistan yang sedang kacau.

Baca Juga

Sementara itu pejuang Taliban mendiri pos-pos pemeriksaan di sekitar bandara. Pos-pos itu menjadi rintangan utama warga Afghanistan yang ingin segera keluar dari negara karena takut dihukum Taliban sebab bekerja untuk pasukan asing.

Ratusan warga Afghanistan yang tidak memiliki dokumen atau surat izin untuk melakukan evakuasi juga berkumpul di luar bandara. Kondisi ini menambah kekacauan yang mencegah warga Afghanistan yang memiliki dokumen dan jadwal penerbangan masuk ke bandara.

Banyaknya pejuang Taliban yang tidak bisa membaca dokumen menambah kesulitan proses evakuasi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price Washington mengizinkan 6.000 orang untuk evakuasi dan akan mengirimkan pesawat militer dalam beberapa jam ke depan.

Jumlah itu menjadi peningkatan besar dalam beberapa hari terakhir. Pada Jumat (20/8) juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengatakan sudah 2.000 penumpang yang diangkut dalam dua hari terakhir.

Kirby mengatakan pesawat militer dapat mengangkut 5.000 hingga 9.000 penumpang per hari. Namun hingga Kamis (19/8) hanya sedikit orang yang dapat izin evakuasi yang dapat dihubungi AS dan tiba di bandara.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement