REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) telah setuju menampung 5.000 warga negara Afghanistan untuk dievakuasi selama 10 hari. Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan, proses ini merupakan permintaan Amerika Serikat (AS) dalam perjalanan mereka ke negara ketiga.
"Para pengungsi akan melakukan perjalanan ke UEA dari ibu kota Afghanistan Kabul dengan pesawat AS dalam beberapa hari mendatang," kata Kementerian Luar Negeri UEA dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita negara WAM, dikutip Sabtu (21/8).
Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan pengungsi akan dijamu selama 10 hari. Sejauh ini, Dubai telah memfasilitasi evakuasi 8.500 orang dari Kabul dengan pesawatnya dan melalui bandaranya.
Pengumuman itu muncul setelah para pejabat AS mengatakan bahwa AS diperkirakan akan mengumumkan bahwa negara-negara di Eropa dan Timur Tengah telah setuju untuk sementara menampung orang-orang yang dievakuasi dari Kabul. Permintaan ini muncul ketika pangkalannya di Qatar mencapai kapasitas.
Seorang pejabat Qatar mengatakan bahwa negara Teluk Arab itu melanjutkan upaya untuk mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan. "Penerbangan tambahan dijadwalkan selama beberapa hari mendatang," ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Bahrain pun menyatakan akan melakukan upaya serupa. "Bahrain akan mengizinkan pesawat yang membawa pengungsi untuk singgah di kerajaan itu sebagai bagian dari upaya untuk membantu operasi penyelamatan di Afghanistan," ujarnya, dikutip Reuters.