REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mendakwa seorang pria asal Carolina Utara yang mengaku memiliki bom di truknya yang terparkir di dekat Capitol, Jumat (20/8). Peristiwa pada Kamis (19/8) itu menyebabkan kebuntuan lima jam dengan penegak hukum.
Floyd Ray Roseberry didakwa mengancam akan menggunakan senjata pemusnah massal dan mencoba menggunakan alat peledak. Hakim AS Zia Faruqui memerintahkan evaluasi mental untuk Roseberry.
Upaya ini dilakukan setelah tersangka mengatakan dia tidak dapat memahami proses terhadapnya karena tidak dapat meminum obat untuk tekanan darah dan pikirannya. "Ingatan saya tidak begitu baik, Pak," kata Roseberry, menambahkan bahwa istrinya memiliki kuasa atas masalah medisnya dan dia tidak tahu nama obatnya.
Selama sidang virtual, Faruqui menunjuk pembela federal bagi Roseberry. Roseberry pun bersedia melakukan apa pun yang hakim minta.
Pria berusia 51 tahun ini menyebarkan alarm di Capitol dan mendorong evakuasi gedung-gedung pemerintah di dekatnya pada Kamis. Dia menyiarkan langsung ancaman di Facebook tentang kemungkinan memiliki bom sambil memegang benda yang tampak seperti tabung logam di pangkuannya.
"Revolusi sedang berlangsung, ada di sini. Aku siap mati untuk tujuan ini," kata Roseberry dalam video tersebut. Facebook kemudian menangguhkan akunnya dan menghapus video tersebut.
Roseberry menyerah kepada penegak hukum tanpa insiden dan polisi mengatakan menemukan kemungkinan bahan pembuat bom tetapi tidak ada bom di dalam truk. Seorang pejabat penegak hukum mengatakan sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan orang lain terlibat atau bersekongkol dengan Roseberry dalam pementasan insiden Kamis.
Dalam pernyataan tersumpah, seorang agen FBI mengatakan seorang pejabat penegak hukum setempat di Cleveland County, North Carolina menghubungi biro tersebut pada 18 Agustus untuk memperingatkan tentang Roseberry. Seorang kerabat menelepon dengan keprihatinan bahwa Roseberry telah menyatakan pandangan anti-pemerintah dan niat untuk melakukan perjalanan ke Virginia atau Washington, D.C. untuk melakukan tindakan kekerasan.
Mantan istri tersangka, Crystal Roseberry, mengatakan telah menceraikannya lebih dari delapan tahun yang lalu. Dia mengatakan mantan suaminya itu membuat ancaman kekerasan terhadapnya dan memiliki banyak penyakit mental.