Sabtu 21 Aug 2021 16:46 WIB

Turki Tarik 104 Warganya dari Afganistan

Pasukan keamanan Turki menyelamatkan warga Turki dari pusat-pusat Ibukota Kabul.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
FILE - Dalam arsip foto Selasa 17 Agustus 2021 ini ratusan orang berkumpul di luar bandara internasional di Kabul, Afghanistan. Ratusan warga negara Barat dan pekerja Afghanistan telah diterbangkan ke tempat yang aman sejak Taliban menegaskan kembali kendali atas negara itu.
Foto: AP/AP
FILE - Dalam arsip foto Selasa 17 Agustus 2021 ini ratusan orang berkumpul di luar bandara internasional di Kabul, Afghanistan. Ratusan warga negara Barat dan pekerja Afghanistan telah diterbangkan ke tempat yang aman sejak Taliban menegaskan kembali kendali atas negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Turki mengatakan sudah mengevakuasi 104 warga negaranya dari Kabul, Afganistan. Proses evakuasi dilakukan dengan pesawat militer Angkatan Udara Turki pada Sabtu (21/8).

Kantor berita Anadolu Agency melaporkan proses evakuasi dari negara yang hancur oleh perang itu masih dilakukan di Bandara Internasional Hamid Karzai. Pasukan keamanan Turki menyelamatkan warga Turki dari pusat-pusat Ibukota Kabul.

Baca Juga

Jumat (20/8) malam kemarin pesawat Angkatan Bersenjata Turki membawa 100 orang lebih meninggalkan Kabul. Usai Taliban merebut kekuasaan Afghanistan terjadi gelombang evakuasi.

Sebelumnya Indonesia juga telah mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI)dari Afghanistan.  Dua puluh enam WNI tersebut diterbangkan dengan pesawat Angkatan Udara Indonesia.

"Alhamdulillah pada dini hari ini warga negara Indonesia dari Afghanistan telah berhasil kami evakuasi dan baru saja tiba dengan selamat di Jakarta," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi di konferensi pers.

Retno mengatakan seluruh WNI yang berhasil dievakuasi dan tim operasi evakuasi akan menjalani protokol kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri. Ia menjelaskan rencana evakuasi dirancang dan dipersiapkan selama beberapa hari.

Retno mengatakan persiapan operasi evakuasi yang matang diperlukan mengingat dinamika di Afghanistan. Ia mengatakan kehati-hatian diperlukan untuk keselamatan WNI dan orang-orang yang dievakuasi lainnya serta kelancaran proses evakuasi.

"Awalnya evakuasi direncanakan menggunakan pesawat sipil, namun demikian di tengah jalan, rencana tersebut harus disesuaikan karena kondisi lapangan yang berubah, dan sesuai koordinasi dengan panglima TNI maka diputuskan evakuasi menggunakan pesawat militer," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement