REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris akan mulai menawarkan pengujian antibodi COVID-19 kepada masyarakat umum dalam pekan mendatang. Ini merupakan pertama kalinya dilakukan oleh Inggris.
Dilansir dari kantor berita Reuters pada Ahad (22/8), program baru pemerintah Inggris dimaksudkan untuk menghasilkan data tentang perlindungan antibodi bagi orang-orang yang terinfeksi oleh berbagai varian virus corona.
Nantinya siapa pun yang berusia 18 tahun ke atas di Inggris akan dapat mengikuti program ini saat menerima tes PCR mulai Selasa (24/8) waktu setempat. Kebijakan ini berlaku juga di Wales, Irlandia Utara, dan Skotlandia.
Peserta yang dites positif COVID-19 akan dikirim dua tes tusuk jari untuk diselesaikan di rumah. Tes ini guna memberitahu Badan Keamanan Kesehatan Inggris tentang respons antibodi terhadap berbagai varian virus corona.
Pemerintah menekankan tes jari yang pertama harus dilakukan sesegera mungkin setelah pasien menerima hasil positif. Lalu tes yang kedua harus dilakukan 28 hari kemudian.
Tercatat, 8 ribu orang terdaftar dalam program ini menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA). UKHSA, bekerja sama dengan NHS Test and Trace, akan menggunakan hasil pengujian untuk memantau tingkat antibodi dalam kasus positif.