REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa dirinya sedang berdiskusi dengan para pejabat militer mengenai perpanjangan misi evakuasi di Afghanistan, yang diperkirakan melampaui batas waktu 31 Agustus mendatang.
“Diskusi sedang terjadi di antara kami dan militer tentang perpanjangan batas waktu evakuasi 31 Agustus. Harapan kami adalah kamu tidak perlu memperpanjang,” ujar Biden dałam sebuah pernyataan, dilansir Ani News, Senin (23/8).
Menurut Biden, anggota kelompok militan, bahkan teroris akan terus berusaha untuk mengeksploitasi situasi dan menrgetkan Warga Afghanistan maupun pasukan Amerika. Karena itu, pemerintah terus menjaga kewaspadaan untuk memantau dan menganggu ancaman dari sumber mana pun, termasuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
AS telah berusaha melakukan evakuasi warga di Afghanistan setelah pekan lalu Taliban mengambil alih pemerintahan negara itu, dengan menguasai Ibu Kota Kabul. Biden mengatakan proses evakuasi yang dilakukan oleh Amerika menjadi yang paling sulit dan terbesar, tetapi berjanji untuk dapat mengeluarkan semua warga Negeri Paman Sam, maupun sekutu.
“Evakuasi di Kabul adalah salah satu pengangkutan udara terbesar dan tersulit dalam sejarah,” kata Biden.
Baca juga : Taliban Kirim Milisi ke Wilayah Tersisa di Afghanistan
Militer AS telah menarik sekitar 25.100 pasukan dari Afghanistan sejak 14 Agustus, dan sekitar 30.000 sejak akhir Juli. Ada sekitar 25.100 personel militer AS yang dievakuasi dari Afghanistan sejak 14 Agustus baik dalam penerbangan militer maupun koalisi dan sebanyak 30.000 sejak akhir Juli.