REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada Senin (23/8) membantah laporan media Inggris yang keliru bahwa Turki akan mendirikan pusat penampungan pengungsi Afghanistan. Dia mengatakan hal seperti itu belum dibahas, bahkan tidak akan dibahas.
“Menteri pertahanan Inggris tidak berbicara soal Turki atau Pakistan,” kata Menhan Turki Akar kepada Anadolu Agency setelah berbincang dengan menhan Inggris.
Setelah publikasi laporan tersebut terbit di UK Mail pada Ahad (22/8), beberapa media tanpa dasar menulis bahwa Menhan Inggris Wallace menyampaikan kemungkinan pembangunan pusat pengungsi Afghanistan di Turki dan Pakistan. BBC Turki, di antara media yang salah melaporkan rencana yang sebenarnya, kemudian mengeluarkan berita koreksi dan permintaan maaf atas pelaporan palsunya.
“Berita di pers Inggris yang mengatakan ada rencana untuk mendirikan pusat penampungan pencari suaka Afghanistan di Turki tidak sesuai kenyataan,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan tertulis pada Ahad (22/8).
Pernyataan Akar itu keluar setelah pertemuan konferensi video dengan kepala Staf Umum Turki dan komandan pasukan udara, darat dan laut. Komandan Gugus Tugas Turki di Afghanistan – yang perannya dalam menjaga perdamaian di bandara di ibu kota Afghanistan Kabul telah dipuji – dan Duta Besar Turki untuk Kabul Cihad Erginay juga hadir dalam pertemuan itu.
Selama pertemuan tersebut, Akar diberi tahu tentang kegiatan Turki baru-baru ini di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul dan situasi terbaru di negara itu di tengah penarikan pasukan AS dan NATO. Pengambilalihan cepat kekuasaan di Afghanistan oleh Taliban baru-baru ini mendorong gelombang pengungsi, otoritas Turki menekankan bahwa negaranya tidak dapat dan tidak akan menerima gelombang baru pengungsi Afghanistan.
Turki sudah menampung sekitar 5 juta pengungsi dari berbagai negara dan wilayah, jauh lebih banyak daripada negara lain mana pun.