REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia siap menjadi mediator dalam penyelesaian krisis Afghanistan. China, Amerika Serikat (AS), dan Pakistan juga tertarik untuk memainkan peran tersebut.
“Kami tetap berkomitmen pada tugas membangun perdamaian dan stabilitas di wilayah Afghanistan sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi kawasan tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (24/8).
Lavrov menekankan, Rusia menentang gagasan mengizinkan para pengungsi Afghanistan memasuki Asia Tengah, yakni bekas wilayah Uni Soviet yang terletak di antara Rusia dan Afghanistan. Moskow pun menolak jika pasukan AS harus ditempatkan di wilayah tersebut.
“Jika Anda berpikir bahwa negara mana pun di Asia Tengah atau di tempat lain tertarik untuk menjadi target sehingga Amerika dapat memenuhi inisiatif mereka, saya benar-benar ragu ada yang membutuhkan itu,” ujar Lavrov.
Rusia mempertahankan hubungan dekat dengan negara-negara yang dulu tergabung dalam Uni Soviet dan berada di wilayah Asia Tengah. Moskow menganggap kawasan itu bagian dari lingkup kepentingannya.