REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pemerintah China akan memasukkan pemikiran Xi Jinping ke dalam kurikulum nasionalnya untuk membantu membangun kepercayaan Marxis di kalangan pemuda negara itu. Keputusan itu disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dalam pedoman baru yang diterbitkan pada Selasa (24/8).
"Pemikiran Presiden China Xi Jinping tentang sosialisme dengan karakteristik China di era baru," ujar Kementerian Pendidikan menekankan konsep itu akan diajarkan dari tingkat sekolah dasar hingga universitas.
Menurut pedoman baru tersebut, langkah itu bertujuan memperkuat kebulatan tekad untuk mendengarkan dan mengikuti arahan partai Komunis yang berkuasa. Bahan ajar baru dinilai harus menumbuhkan perasaan patriotik.
Sejak berkuasa pada 2012, Presiden China itu telah berusaha untuk memperkuat peran Partai Komunis yang berkuasa di semua bidang masyarakat, termasuk bisnis, sekolah, dan lembaga budayanya. Pemikiran Xi Jinping tentang 'Sosialisme dengan Karakteristik China untuk Era Baru' pun secara resmi diabadikan dalam konstitusi negara pada 2018. Kekuatan Xi juga telah diperkuat dengan penghapusan batasan masa jabatan presiden.
Dalam pidato untuk memperingati seratus tahun Partai Komunis yang dirayakan pada Juli, Xi berjanji untuk meningkatkan kepemimpinan Partai Komunis. Dia akan menegakkan kepemimpinan inti dan memperkuat persatuan rakyat China.