Rabu 25 Aug 2021 13:10 WIB

AS Terus Ditekan untuk Evakuasi Warga dari Afghanistan

Jumlah warga AS di Afghanistan diminta segera diungkap

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Dalam gambar yang disediakan oleh Korps Marinir AS, seorang Marinir dengan Komando Pusat Tanggap Krisis Udara-Ground Marinir Tujuan Khusus memandu keluarga selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin, 23 Agustus 2021.
Foto: AP/Sgt. Samuel Ruiz/U.S. Marine Corps
Dalam gambar yang disediakan oleh Korps Marinir AS, seorang Marinir dengan Komando Pusat Tanggap Krisis Udara-Ground Marinir Tujuan Khusus memandu keluarga selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin, 23 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Joe Biden berada di bahwa tekanan untuk mengungkapkan berapa jumlah warga negara yang masih berada di Afghanistan. Sebelumnya, sejumlah pejabat tinggi mengindikasikan bahwa akan memberitahu secara resmi total tersebut, mengatakan saat ini proses evakuasi masih terus berjalan. 

 

Baca Juga

Banyak warga AS yang meminta pemerintah memastikan tidak ada satupun orang Amerika yang tertinggal di Afghanistan setelah negara itu diambil alih oleh Taliban dalam hampir dua pekan lalu. Departemen Pertahanan AS mengatakan ada sekitar 4.000 pemegang paspor Amerika dan keluarga mereka telah dievakuasi selama operasi penyelamatan.

 

Gedung Putih belum mengungkapkan secara pasti berapa banyak orang Amerika yang tidak dapat pergi dari Afghanistan. Dengan tenggat waktu yang dijadwalkan pada 31 Agustus mendatang, pejabat pemerintah nampaknya tidak ingin mengungkap jumlah rinci warga yang masih harus diselamatkan. 

“Saya pikir pemerintah melihat kerentanan politik yang nyata karena pesan jangan tinggalkan siapapun, jangan tinggalkan orang Amerika adalah pesan yang benar-benar beresonansi dengan rakyat Amerika," ujar Nathan Sales, mantan duta besar dan koordinator kontraterorisme di Departemen Luar Negeri AS, dilansir Fox News, Rabu (25/8).

Sales yang saat ini menjadi rekan senior di Dewan Atlantik, mengatakan bahwa semakin jarang jumlah yang disebutkan dengan pasti, maka semakin sedikit pmerintah harus dikritik karena gagal mengevakuasi orang Amerika yang rentan di Afghanistan. Gedung Putih menghadapi kritik yang meningkat atas kegagalan memberitahu publik angka total warga yang perlu dievakuasi di negara Asia Selatan itu. 

 

Beberapa pejabat tinggi pemerintah, termasuk juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, mengatakan mereka tidak mengetahui jumlahnya. Sementara itu, Biden juga menyampaikan kekhawatiran tentang ambiguitas selama menyampaikan pidato dari Gedung Putih.

"Saya telah meminta Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk memberi pembaruan dan laporan terperinci tentang berapa banyak orang Amerika yang masih berada di Afghanistan, serta berapa banyak yang keluar dan apa proyeksi kami," kata Biden.

 

Biden mengatakan pemerintah telah mengevakuasi 70.700 orang sejak 14 Agustus dan segera memenuhi tenggat waktu 31 Agustus. Awal pekan ini, Ketua Komite Intelijen Kongres AS, Adam Schiff mengatakan sangat tidak mungkin Washington akan dapat menyelesaikan operasi evakuasi pada 31 Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement