REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pertama kalinya sejak bulan Februari pandangan masyarakat Inggris pada penanggulangan pandemi Covid-19 pemerintah negatif. Berdasarkan jajak pendapat yang dirilis Kamis (26/8) masyarakat Inggris juga khawatir pada risiko gelombang wabah berikutnya.
Kantar Public mengatakan dengan latar belakang lonjakan kasus infeksi yang disebabkan virus Covid-19 varian Delta sebanyak 48 persen responden menilai pemerintah Inggris menangani pandemi dengan buruk, naik tiga poin dibandingkan Juli lalu. Dua pertiga responden khawatir akan terjadi gelombang penularan Covid-19 setelah musim panas dan hanya 23 persen yang tidak khawatir.
Angka kasus kematian Covid-19 Inggris merupakan salah satu tertinggi di dunia. Negara Tiga Singa itu juga menerapkan karantina nasional lebih lama dibandingkan negara lain tahun lalu dan awal 2021. Namun, Inggris menggelar program vaksinasi tercepat dibandingkan rata-rata negara maju lainnya. Hal itu mendorong angka dukungan terhadap pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson meningkat pada awal tahun ini.
Jajak pendapat Kantar juga menunjukkan jumlah orang yang berharap perekonomian membaik dalam 12 bulan ke depan menurun. Angkanya turun hingga tujuh poin dari 30 persen.