Jumat 27 Aug 2021 10:55 WIB

Kanselir Jerman Kutuk Serangan pada Warga Sipil Afghanistan

Jerman akan terus membantu staf lokal Afghanistan dan anggota keluarga mereka

Red: Nur Aini
Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk keras serangan yang menargetkan warga sipil Afghanistan di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada Kamis (26/8).
Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk keras serangan yang menargetkan warga sipil Afghanistan di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada Kamis (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk keras serangan yang menargetkan warga sipil Afghanistan di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada Kamis (26/8).

Merkel mengatakan pada konferensi pers di Berlin bahwa otoritas Jerman menganggap serangan itu dilancarkan oleh beberapa pelaku bom bunuh diri.

Baca Juga

“Para teroris menyerang orang-orang yang menunggu di gerbang bandara, warga sipil berharap dievakuasi untuk mendapatkan kebebasan dan keamanan mereka. Ini adalah serangan yang benar-benar keji,” ujar dia.

Merkel berjanji bahwa Jerman akan terus membantu staf lokal Afghanistan, serta anggota keluarga mereka yang belum dapat meninggalkan negara itu.

“Kementerian luar negeri, utusan kami (Markus) Potzel melakukan dialog dengan Taliban. Kami akan mengoordinasikan langkah selanjutnya dengan mitra internasional kami,” jelas dia.

Baca juga : Saksi: Bom Bandara Kabul Seperti Kiamat

Militer Jerman pada Kamis menyetop penerbangan evakuasi dari bandara Kabul, karena situasi keamanan yang memburuk di Kabul dan tenggat waktu yang diberikan AS pada 31 Agustus untuk penarikan pasukan asing. Semua tentara, polisi, dan diplomat Jerman yang tersisa akan pergi dengan pesawat militer, kata Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer kepada wartawan di Berlin.

Dialog dengan Taliban

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/kanselir-jerman-kutuk-serangan-teror-terhadap-warga-sipil-di-afghanistan/2347512
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement