Jumat 27 Aug 2021 16:13 WIB

Pascaserangan, Taliban Perketat Keamanan

Personel asing yang tewas dalam serangan di Kabul merupakan petugas evakuasi.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Afghanistan berbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit setelah mereka terluka dalam serangan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021.
Foto: AP/Mohammad Asif Khan
Warga Afghanistan berbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit setelah mereka terluka dalam serangan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban disebut akan memperketat keamanan dan menambah lebih banyak pasukan untuk mengatur kerumunan di gerbang bandara di Kabul. Demikian disampaikan seorang diplomat NATO.

Seperti dilansir dari Al Arabiya English, Jumat (27/8),  bom bunuh diri yang diklaim dilakukan ISIS menewaskan puluhan warga sipil dan 13 tentara AS di luar gerbang bandara Kabul.

Baca Juga

Seorang diplomat NATO di Kabul mengatakan semua personel pasukan asing yang tewas adalah mereka yang ingin mengevakuasi warga negara dan pegawai kedutaan mereka. "Taliban akan memperketat keamanan di sekitar bandara," kata diplomat yang menolak disebutkan namanya itu.

“Keamanan adalah tanggung jawab mereka,” kata diplomat itu, seraya menambahkan bahwa Taliban harus menyelidiki jaringan ISIS.

Pejabat kesehatan mengatakan 60 warga sipil tewas dalam serangan pada Kamis (26/8). Setidaknya dua ledakan dan tembakan mengguncang daerah itu, kata saksi.  Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar saluran di tepi bandara.

ISIS menjadi musuh Taliban dan juga Barat. Salah satu pengebom bunuh diri dilaporkan menargetkan penerjemah dan kolaborator tentara Amerika. Para pejabat AS juga menyalahkan kelompok itu dan bersumpah akan membalas.

Adapun Taliban mengutuk serangan bom yang terjadi di bandara Kabul. ISIS diduga menjadi dalang di balik aksi keji tersebut.“(Taliban) mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas keamanan,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement