Sabtu 28 Aug 2021 05:26 WIB

Siapa Islamic State Khorasan yang Sekarang Hantui Afganistan?

Serangan bom di Kabul menjadikan Afganistan sebagai medan tempur IS-K

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Siapa Islamic State Khorasan yang Sekarang Hantui Afganistan?
Siapa Islamic State Khorasan yang Sekarang Hantui Afganistan?

Seratusan warga sedang mengantri pemeriksaan di tepi kanal air di luar bandar udara Hamid Karsai, Kabul, Afganistan, ketika ledakan besar menghempaskan puluhan jiwa menuju kematian, Kamis (26/8). Perempuan dan anak-anak disebut turut menjadi korban.

Ledakan di dekat gerbang Abbey itu sebelumnya didahului bom di dekat Hotel Baron, yang diinapi perwira militer Inggris, lapor BBC. Hingga tengah malam, sejumlah ledakan susulan mengoyak keheningan di penjuru ibu kota.

Serangan terkoordinasi di Kabul diklaim oleh Islamic State Khorasan atau IS-K, kelompok yang sempat tenar pada 2017 silam ketika menjadi sasaran serangan bom konvensional terbesar di dunia, GBU-43/B, atau dijuluki "ibu semua bom,” yang diperintahkan Presiden AS, Donald Trump.

Peringatan adanya ancaman serangan di Kabul bahkan sudah dilayangkan oleh komunitas intelijen barat sejak beberapa minggu sebelum serangan terjadi.

"Setiap hari kita bertahan di sana, adalah hari di mana kita tahu, bahwa ISIS-K akan membidik bandara dan menyerang warga AS, para sekutu dan warga sipil tidak berdosa,” ungkap Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Kamis (26/8).

Siapa IS Provinsi Khorasan?

Beberapa bulan setelah Islamic State mendeklarasikan kekhalifahan Islam di Irak dan Suriah pada 2014, ratusan gerilayawan Tehrik-e Taliban Pakistan, TTP, melarikan diri ke Afganistan untuk mendirikan cabang IS-K, dan berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi.

Mereka mengambil nama Khorasan, sebuah kawasan historis yang dibentuk di era Kekaisaran Sasani di Persia, dan kini mencakup Iran, Pakistan, Afganistan dan Asia Tengah.

Selama bertahun-tahun kemudian, kelompok ini berusaha memperluas wilayah kekuasaan untuk mengimbangi ekspansi di wilayah Sham. Wall Street Journal melaporkan, sejak beberapa tahun terakhir, simpatisan IS giat merekrut santri di madrasah-madrasah Pakistan.

Tapi hingga jatuhnya kekhalifahan al-Baghdadi di Raqqa, Suriah, pada 2019, aktivitas IS-K tercatat masih terbatas di provinsi Kunar, Nangarhar dan Nuristan, di timur laut Afganistan.

Laju ekspansi IS-K menemui kebuntuan akibat perlawanan keras militer Afganistan dan Taliban. Tapi jika permusuhan dengan pemerintah pusat dukungan Amerika Serikat berkesan kuat, relasi antara IS-K dan Taliban bernuansa lebih dinamis, terutama di level akar rumput.

Taliban vs IS-K

Kedua kelompok sejatinya bermazhab Sunni Islam. Tapi jika Taliban lahir dari kalangan Pashtun berpaham Deobandi dengan misi utama merebut kembali Afganistan, IS-K adalah gerakan Jihadisme Salafi yang mengimpikan negara pan-Islam.

Perbedaan akar ideologi di antara kedua kelompok itulah yang pada akhirnya mengundang perpecahan.

Ketika Taliban mulai menyetujui perundingan damai dengan pemerintahan Donald Trump di AS, beberapa komandan yang merasa dikhianati memilih membelot dan bergabung dengan Islamic State, lapor Reuters.

Insiden itu bukan kali pertama Taliban kehilangan gerilyawannya yang matang di medan tempur kepada ISK. Mereka sudah "dideklarsikan sebagai musuh” oleh Taliban, kata Biden dalam pidatonya.

Pertautan via ‘pihak ketiga'

Meski diwarnai permusuhan ideologi, pertalian individual antara gerilayawan Taliban dan jihadis Khorasan diyakini tetap erat. Kedua kelompok terutama dihubungkan oleh sebuah jaringan teror yang kini menginduk kepada Taliban, Haqqani Network.

Jaringan Haqqani yang sering disebut sebagai pasukan elit Taliban berulangkali tercatat bergandeng tangan dengan IS-K untuk melancarkan serangan teror di Pakistan dan Afganistan. Haqqani dikenal memiliki tenaga spesialis yang mampu melancarkan serangan kompleks dengan beberapa target sekaligus.

Pada Juni silam, PBB melaporkan jejaring teror itu juga menjadi "penghubung” utama antara Taliban dan al-Qaida.

Ironisnya, meski pemerintah Pakistan memerangi IS-K dan TTP, Jaringan Haqqani pernah disebut sebagai "tangan kanan” dinas rahasia Pakistan oleh Admiral AS, Mike Mullen, pada 2011 silam, tulis kantor berita AFP.

Seorang pakar intelijen berjuluk "Mr. Q” mengatakan kepada AFP bahwa "kemenangan Taliban ikut memperkuat IS-K.” Menurutnya, antara 1 Januari hingga 11 Agustus silam, IS Khorasan melancarkan 216 serangan teror, dibandingkan 34 serangan dalam periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Ini membuat Afganistan sebagai provinsi Islamic State paling dinamis saat ini,” imbuhnya.

rzn/vlz (rtr,afp, wsj, nytimes)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement