Sabtu 28 Aug 2021 14:07 WIB

Penculik di Nigeria Bebaskan Ratusan Siswa

Gelombang pembebasan terjadi setelah lebih dari 1.000 siswa diculik sejak Desember

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Pasukan keamanan menjaga Sekolah Menengah Pertama Gadis Pemerintah di mana lebih dari 300 gadis diculik oleh pria bersenjata pada hari Jumat, di kota Jangebe, negara bagian Zamfara, Nigeria utara Minggu, 28 Februari 2021. Keluarga di Nigeria menunggu dengan cemas pada hari Minggu untuk berita penculikan mereka anak perempuan, yang terbaru dari serangkaian penculikan massal siswa sekolah di negara Afrika Barat.
Foto: AP/Ibrahim Mansur
Pasukan keamanan menjaga Sekolah Menengah Pertama Gadis Pemerintah di mana lebih dari 300 gadis diculik oleh pria bersenjata pada hari Jumat, di kota Jangebe, negara bagian Zamfara, Nigeria utara Minggu, 28 Februari 2021. Keluarga di Nigeria menunggu dengan cemas pada hari Minggu untuk berita penculikan mereka anak perempuan, yang terbaru dari serangkaian penculikan massal siswa sekolah di negara Afrika Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA - Pihak berwenang di Nigeria utara mengumumkan bahwa penculik akan membebaskan para siswa dalam 24 jam, Jumat (27/8) malam waktu setempat. Pembebasan ini memicu spekulasi bahwa uang tebusan besar telah dibayarkan kepada penculik bersenjata yang dipersalahkan atas serentetan penculikan belakangan.

Di antara mereka yang bebas adalah beberapa anak usia muda yang pernah disandera di Nigeria. Sekurangnya mereka terdiri dari 90 murid yang telah menghabiskan tiga bulan di penangkaran. Beberapa jam setelah anak-anak itu dibawa ke ibu kota negara bagian Niger, polisi di negara bagian Zamfara mengatakan 15 siswa lagi juga telah dibebaskan.

Baca Juga

"Pada Jumat malam pembebasan sandera ketiga di negara bagian Kaduna terjadi sbanyak 32 siswa yang diculik dari sekolah menengah Baptis pada awal Juli," ujar Pendeta Joseph Hayab, ketua cabang negara bagian Kaduna dari Asosiasi Kristen Nigeria.

Gelombang pembebasan terjadi setelah lebih dari 1.000 siswa diculik sejak Desember. Sementara penculikan sekolah sebelumnya telah disalahkan pada ekstremis Islam di timur laut. Untuk penculikan terbaru, pihak berwenang hanya mengatakan bandit berada di balik penculikan terbaru untuk tebusan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement