REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memuji kunjungan resmi perdananya ke Amerika Serikat (AS). Ia menyebut maksud dan tujuan dari lawatan tersebut tercapai.
“Kami mengadakan pertemuan yang sangat hangat dan membantu. (Presiden AS Joe) Biden dan saya telah mengembangkan hubungan langsung serta pribadi yang dibangun di atas kepercayaan,” kata Bennett kepada awak media sebelum meninggalkan Washington pada Ahad (29/8), dikutip Anadolu Agency.
Bennett mengungkapkan, ada beberapa kesepakatan yang berhasil dia capai dengan Biden. Terkait Iran, misalnya, Israel dan AS menyetujui kerja sama strategis yang bertujuan mencegah negara tersebut memiliki senjata nuklir.
AS pun sepakat mempertahankan dukungan keamanan terhadap Israel. Perihal situasi di Jalur Gaza, Bennett mengatakan, Israel akan tetap melancarkan serangan ke wilayah yang dikuasai Hamas tersebut jika aksi provokasi, seperti pengiriman balon api, terus dilakukan.
Gedung Putih dalam keterangannya menyebut, Biden pun meminta pemerintahan Bennett mengambil langkah-langkah yang dapat meningkatkan kondisi kehidupan warga Palestina serta peluang ekonomi bagi mereka. Selain Biden, dalam kunjungannya ke Washington, Bennett turut bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.