Senin 30 Aug 2021 13:02 WIB

Kekeringan di Irak Picu Risiko Kesehatan Anak-anak

Hampir 3 dari 5 anak di Irak tak punya akses ke layanan air yang dikelola dengan aman

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Hampir 3 dari 5 anak di Irak tak punya akses ke layanan air yang dikelola dengan aman. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Hampir 3 dari 5 anak di Irak tak punya akses ke layanan air yang dikelola dengan aman. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pada Ahad (29/8) memperingatkan risiko kesehatan bagi sebagian besar anak-anak Irak. Mereka tidak memiliki akses air yang aman untuk diminum.

UNICEF mengungkapkan hampir tiga dari lima anak di Irak tidak memiliki akses ke layanan air yang dikelola dengan aman. UNICEF mengatakan kurang dari separuh sekolah di negara itu memiliki akses ke air dasar.

Baca Juga

“Di Irak, tingkat kelangkaan air mengkhawatirkan. Anak-anak tidak dapat berkembang secara maksimal tanpa air. Sudah waktunya untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menjamin akses ke air yang aman untuk setiap anak," kata Perwakilan UNICEF di Irak, Sheema SenGupta.

Menurut UNICEF, sepanjang 2020-2021 Irak mengalami kekeringan terbesar kedua dalam 40 tahun terakhir. Situasi ini menyebabkan pengurangan aliran air di Tigris dan Efrat masing-masing sebesar 29 persen dan 73 persen.

Irak bergantung pada air dari sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari Turki dan Iran. Namun dalam beberapa tahun terakhir, aliran air di kedua sungai tersebut menurun karena curah hujan yang rendah.

Angka resmi Irak memperkirakan jumlah anak-anak di bawah 14 tahun mencapai 16,2 juta. Jumlah tersebut berdasarkan sensus terbaru oleh Kementerian Perencanaan Irak pada Januari 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement