REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pejabat senior Daerah Otonomi Xinjiang, China, mendesak kelompok gerilyawan Taliban yang kini menguasai Afghanistan untuk segera memutuskan hubungan dengan Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM).
"Kami minta Taliban di Afghanistan memutuskan hubungan dengan semua organisasi teroris, termasuk ETIM, dan agar dengan tegas menindak mereka," kata juru bicara pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang, Elijan Anayat, di Beijing, Senin (30/8).
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar kerja sama di bidang keamanan dan pembangunan di kawasan berjalan mulus. Pejabat berlatar etnis minoritas muslim Uighur tersebut menjelaskan ETIM bersama kelompok teroris lainnya cukup lama berupaya memisahkan Xinjiang dari China melalui gerakan-gerakan ekstremisme.
"Mereka menghasut, merencanakan, dan melakukan serangkaian teror di Xinjiang sehingga menyebabkan kerusakan besar pada kehidupan dan harta benda penduduk setempat," kata Anayat dalam jumpa pers rutin yang diikuti sejumlah media lokal dan asing tersebut.
Oleh sebab itu, lanjut dia, resolusi Xinjiang untuk memberantas terorisme demi menjaga stabilitas sosial dan kedaulatan nasional tidak akan berubah." Setiap kekuatan yang ingin mengganggu perkembangan Xinjiang pasti akan gagal," ujar pejabat kelahiran Bortala, kota kecil di barat laut Xinjiang itu.
"Terorisme merupakan perbuatan tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab sehingga menjadi musuh bersama komunitas masyarakat internasional," katanya menambahkan.
Baca juga : Taliban Merayakan Keluarnya Pasukan AS dari Afghanistan