REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Ledakan terjadi di dalam sebuah pabrik di wilayah Burj al-Barajneh di pinggiran selatan Beirut. Ledakan pada Senin (30/8) itu telah menewaskan empat orang, menurut Kantor Berita Nasional di Lebanon (NNA).
NNA melaporkan ledakan keras terdengar di daerah Burj al-Barajneh. Ledakan terjadi di dalam pabrik "al-Shami" untuk pembuatan pemanas air.
Badan tersebut tidak merinci penyebab ledakan itu. Media lokal melaporkan sebuah tangki meledak ketika para pekerja sedang mengelasnya di dalam pabrik.
Dilansir Alarabiya pada Selasa (31/8), sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan tiga mayat berlumuran darah tergeletak di lantai di sebuah ruangan gelap. Ledakan yang cukup besar itu juga telah merusak mobil yang diparkir di luar pabrik, saat tank yang terbakar terbang keluar.
Beberapa pabrik dan bisnis telah menimbun bahan bakar di daerah permukiman. Penimbunan bahan bakar ini terjadi karena Lebanon masih dilanda krisis kekurangan bahan bakar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dua pekan lalu, sedikitnya 20 orang meninggal dan 79 lainnya terluka setelah sebuah tanker bahan bakar meledak di daerah Tleil, di wilayah Akkar Lebanon, menurut Palang Merah Lebanon.
Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa ambulans mengangkut korban luka bakar dari ledakan ke rumah sakit di distrik tersebut. Palang Merah Lebanon mengatakan timnya menemukan 20 mayat dari lokasi ledakan di desa utara Tleil dan mengevakuasi 79 orang yang terluka atau menderita luka bakar dalam ledakan itu.