REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memindahkan misi diplomatik untuk Afghanistan ke Qatar. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (30/8) mengatakan, Washington akan terus berupaya membantu warga mereka dan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu.
Dalam sambutannya, Blinken menuturkan, Washington akan melakukan diplomasi Afghanistan termasuk pekerjaan konsuler dan pemberian bantuan kemanusiaan dari ibu kota Qatar, Doha. Tim diplomasi akan dipimpin Wakil Kepala Misi AS untuk Afghanistan, Ian McCary.
“Babak baru keterlibatan Amerika dengan Afghanistan telah dimulai. Ini salah satu yang akan kami pimpin dengan diplomasi kami," kata Blinken.
"Kami akan melanjutkan upaya tanpa henti untuk membantu orang Amerika, warga negara asing, dan warga Afghanistan meninggalkan Afghanistan, jika mereka mau," ujar Blinken menambahkan.
Menurutnya lebih dari 100 orang Amerika diyakini masih berada di Afghanistan. Mereka ingin meninggalkan Afghanistan tapi kesulitan mencapai bandara Kabul. Sejauh ini, lebih dari 6.000 orang Amerika telah dievakuasi.
Baca juga : Komandan Militer Amerika Serikat Memuji Taliban
Lebih dari 122 ribu orang diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus atau sehari sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan. Blinken mengatakan, Washington sedang bekerja untuk menemukan cara membantu orang Amerika dan orang lain yang mungkin memilih untuk meninggalkan Afghanistan melalui jalur darat. "Kami tidak memiliki keyakinan, semua ini akan mudah atau cepat," kata Blinken.