Selasa 31 Aug 2021 09:49 WIB

AS Pindahkan Misi Diplomatik untuk Afghanistan ke Qatar

Tim diplomasi akan dipimpin oleh Wakil Kepala Misi AS untuk Afghanistan, Ian McCary

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri Antony Blinken berhenti sejenak saat berbicara tentang Afghanistan selama konferensi pers di Departemen Luar Negeri, Rabu, 25 Agustus 2021, di Washington.
Foto: AP/Alex Brandon
Menteri Luar Negeri Antony Blinken berhenti sejenak saat berbicara tentang Afghanistan selama konferensi pers di Departemen Luar Negeri, Rabu, 25 Agustus 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memindahkan misi diplomatik untuk Afghanistan ke Qatar. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (30/8) mengatakan, Washington akan terus berupaya membantu warga mereka dan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu.  

Dalam sambutannya, Blinken menuturkan, Washington akan melakukan diplomasi Afghanistan termasuk pekerjaan konsuler dan pemberian bantuan kemanusiaan dari ibu kota Qatar, Doha. Tim diplomasi akan  dipimpin Wakil Kepala Misi AS untuk Afghanistan, Ian McCary.

Baca Juga

“Babak baru keterlibatan Amerika dengan Afghanistan telah dimulai. Ini salah satu yang akan kami pimpin dengan diplomasi kami," kata Blinken.

"Kami akan melanjutkan upaya tanpa henti untuk membantu orang Amerika, warga negara asing, dan warga Afghanistan meninggalkan Afghanistan, jika mereka mau," ujar Blinken menambahkan.

Menurutnya lebih dari 100 orang Amerika diyakini masih berada di Afghanistan. Mereka ingin meninggalkan Afghanistan tapi kesulitan mencapai bandara Kabul. Sejauh ini, lebih dari 6.000 orang Amerika telah dievakuasi.

Baca juga : Komandan Militer Amerika Serikat Memuji Taliban

Lebih dari 122 ribu orang diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus atau sehari sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan. Blinken mengatakan, Washington sedang bekerja untuk menemukan cara membantu orang Amerika dan orang lain yang mungkin memilih untuk meninggalkan Afghanistan melalui jalur darat.  "Kami tidak memiliki keyakinan, semua ini akan mudah atau cepat," kata Blinken.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement