Selasa 31 Aug 2021 20:20 WIB

Sudah Divaksin Penuh, Ribuan Orang di Korea Kena Covid-19

Korsel melaporkan 3.455 lebih banyak kasus varian COVID-19 selama seminggu terakhir.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengkonfirmasi total 3.128 kasus infeksi COVID-19 terhadap mereka yang sudah mendapat vaksinasi penuh. Kasus ini disebut sebagai infeksi breakthrough atau terobosan yang dialami orang setelah menerima vaksin dua dosis.

Dilansir dari Xinhua pada Selasa (31/8), Korsel juga melaporkan 3.455 lebih banyak kasus varian COVID-19 selama seminggu terakhir. Kasus baru varian COVID-19 membuat jumlah kasus tersebut menjadi 20.297. 

 

Diantara kasus baru yang ditemukan sejak 22 Agustus, 327 kasus berasal dari luar negeri. Adapun sisanya 3.128 kasus ditularkan secara lokal menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA). 

 

Jumlah transmisi lokal yang jauh lebih tinggi menunjukkan penyebaran varian di dalam negeri. Dari kasus baru, 3.427 berasal dari varian Delta, 27 dari Alpha dan satu dari Beta. Di antara kasus gabungan yang melibatkan varian, 16.881 berasal dari varian Delta, 3.244 dari Alpha, 150 dari Beta dan 22 dari Gamma. Keempat varian diyakini lebih menular daripada yang asli. 

 

Jumlah orang yang divaksinasi lengkap tapi tetap terinfeksi COVID-19 sebanyak 3.128 orang pada 23 Agustus. Jumlah ini naik dari 2.599 seminggu sebelumnya. Jika dikalkulasi maka sama dengan 40,5 dari setiap 100.000 orang yang divaksinasi lengkap berarti terinfeksi COVID19. Pada 23 Agustus, jumlah orang yang disuntik penuh adalah 7.728.157. 

 

Diketahui, seseorang diklaim dapat dilindungi dari virus dua minggu setelah vaksinasi penuh. Kasus terobosan mengacu pada orang yang terinfeksi virus dua minggu setelah inokulasi penuh. Di antara total, 631 terinfeksi dengan varian Delta, 26 dengan Alpha, satu dengan Beta dan satu dengan Gamma. 

 

KDCA mengatakan infeksi terobosan dapat ditemukan di tengah meningkatnya jumlah vaksinasi. KCDA mencatat bahwa manfaat dari inokulasi tetap besar karena menurunkan kasus serius dan kematian. 

 

Dalam penghitungan terbaru, Korea Selatan melaporkan 1.372 lebih banyak kasus COVID-19 selama 24 jam terakhir, sehingga jumlah total infeksi menjadi 251.421. Beban kasus harian melayang di atas 1.000 selama 56 hari berturut-turut. Di antara kasus baru, 39 diimpor dari luar negeri, meningkatkan angka gabungan menjadi 13.550 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement