REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki telah menyuntikkan lebih dari 94 juta dosis vaksin Covid-19 secara nasional sejak meluncurkan kampanye vaksinasi massal pada Januari. Hal itu menurut angka resmi pada Selasa (31/8).
Lebih dari 48,28 juta orang telah mendapatkan dosis vaksin pertama mereka, sementara lebih dari 37,1 juta orang di antaranya telah divaksinasi secara tuntas, kata Kementerian Kesehatan. Turki juga telah memberikan suntikan booster dosis ketiga kepada lebih dari 8,54 juta orang.
Otoritas kesehatan negara itu mengatakan setidaknya 77,77 persen dari populasi orang dewasa di negara itu telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Kementerian Turki itu juga melaporkan 21.893 kasus infeksi Covid-19, sementara sebanyak 252 orang meninggal karena penyakit itu pada Selasa.
Awal bulan ini, Turki memperluas cakupan program vaksinasi intensif dengan memasukkan semua orang berusia 15 tahun ke atas, serta orang berusia 12 tahun ke atas yang memiliki penyakit kronis.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan mereka yang berusia 18 tahun ke atas yang belum divaksinasi, atau mereka yang belum pulih dari infeksi korona harus menunjukkan tes PCR negatif awal bulan depan untuk berpartisipasi dalam kegiatan publik tertentu.
Keputusan tersebut juga mengharuskan tes PCR negatif untuk perjalanan antar kota dengan menggunakan pesawat, bus, kereta api, dan angkutan umum lainnya dari mereka yang belum divaksinasi atau dari mereka yang belum pulih dari penyakit.
Ketika negara itu bersiap untuk melanjutkan sekolah tatap muka lima hari seminggu mulai 6 September, peraturan itu menegaskan bahwa tes PCR negatif dua kali seminggu akan wajib bagi guru, staf, dan mahasiswa yang tidak ingin divaksinasi.