Pada Mei, Menteri Luar Negeri Antony Blinked mengumumkan bahwa AS akan membuka kembali konsulat di Yerusalem yang telah ditutup sejak 2019. Konsulat AS terletak di Yerusalem Timur yang diduduki, dan telah lama berfungsi sebagai kantor otonom yang mengawasi hubungan diplomatik dengan Palestina.
“Kami tahu bahwa pemerintahan (Biden) memiliki cara berbeda dalam melihat ini, tetapi karena itu terjadi di Israel, kami yakin mereka mendengarkan kami dengan sangat hati-hati," ujar Lapid.
Seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina, Wasel Abu Youssef, mengatakan, Israel berusaha mempertahankan status quo. Oleh karena itu, mereka menolak pembukaan kembali kantor konsulat AS di Yerusalem.
"Mereka berusaha mempertahankan status quo dan memblokir solusi politik apa pun," ujar Youssef.