REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menjajaki cara untuk mengevakuasi warga Amerika dan sekutu Afghanistan, yang ingin meninggalkan Kabul termasuk melalui jalur darat. Para pejabat AS pada Rabu (1/9), menegaskan kembali komitmen untuk membantu orang-orang yang memenuhi syarat, tetapi tidak terangkut dalam penerbangan evakuasi.
Dua hari setelah penerbangan terakhir AS meninggalkan bandara di Kabul, pejabat Departemen Luar Negeri dan Pentagon mengatakan, Washington fokus pada pemindahan pengungsi dari akomodasi sementara ke pemukiman permanen di AS atau negara lain.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan, pemerintah melakukan upaya diplomatik secara intensif untuk membantu warga AS dan sekutu Afghanistan yang ingin meninggalkan Kabul. Pemerintah mempertimbangkan berbagai macam rute untuk melakukan evakuasi.
“Kami mencari semua opsi, termasuk rute udara, rute darat dan terus mencari cara untuk membantu evakuasi dan mendukung mereka dalam hal itu,” kata Nuland, dilansir Aljazirah, Kamis (2/9).
Nuland menyambut baik upaya Qatar dan Turki untuk membuka kembali bandara di Kabul, setelah berkoordinasi dengan Taliban. Dia mengatakan prioritas utama pemerintah adalah mengeluarkan 100 hingga 200 warga AS yang masih berada di Afghanistan.
Baca juga :AS Buka Kemungkinan Koordinasi dengan Taliban Perangi ISIS
"Mereka memiliki proyeksi yang relatif optimis tentang kapan itu (pembukaan bandara) akan dilaksanakan," kata Nuland.
Nuland menolak untuk membagikan rincian tentang kemungkinan evakuasi melalui rute darat. Hal itu untuk meminimalkan potensi risiko terhadap proses evakuasi.