REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Penerbangan domestik akan dilanjutkan kembali di Afghanistan. Ariana Afghan Airlines memberikan keterangan pihaknya telah diizinkan mengoperasikan maskapainya dari bandara Kabul, Jumat (3/9).
"Kami telah menerima lampu hijau dari Taliban dan otoritas penerbangan dan berencana untuk memulai penerbangan hari ini," ujar manajer senior maskapai Ariana Afghan Airlines Tamin Ahmadi seperti dikutip laman Al Arabiya, Jumat.
Puluhan ribu warga Afghanistan melarikan diri dari negara tersebut karena kekerasan yang terjadi usai Taliban mengambil alih pemerintahan. Sekurangnya setengah juta orang diperkirakan menjadi pengungsi di negara tetangga seperti Pakistan dan Iran.
Bandara utama Kabul dilaporkan tetap ditutup sejak penarikan penuh pasukan AS pada Selasa (31/8). Namun bandara Kabul diperkirakan akan dibuka kembali dalam beberapa hari dengan bantuan pakar teknis dari Qatar.
Seperti dilansir laman Aljazirah, pejabat Taliban mengatakan sebuah penerbangan dari Uni Emirat Arab yang membawa pejabat senior UEA dijadwalkan tiba di Kabul. Pejabat Taliban Ahmadullah Muttaqi mengatakan kelompok itu akan bertemu dengan para pemimpin Taliban. Ini adalah salah satu penerbangan internasional pertama yang tiba di negara itu sejak kelompok itu menguasai bandara pada 31 Agustus.