Ahad 05 Sep 2021 06:43 WIB

Vaksin Moderna Diklaim Ciptakan Antibodi Tertinggi

Moderna memiliki konsentrasi bahan aktif utama yang lebih tinggi dari Pfizer.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Petugas menyiapkan vaksin Moderna.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas menyiapkan vaksin Moderna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang membandingkan respons imun individu terhadap dua vaksin utama Covid-19 menunjukkan Moderna menciptakan lebih dari dua kali lipat antibodi dibandingkan vaksin buatan Pfizer/BioNTech. Penelitian itu diterbitkan baru-baru ini di Journal of American Medical Association.

Dilansir dari Marketwatch, Ahad (5/9), penelitian ini melibatkan 2.499 petugas kesehatan Belgia yang divaksinasi dengan dua dosis vaksin kedua perusahaan itu. Penelitian menunjukkan bahwa peserta yang sebelumnya terinfeksi memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak terinfeksi. Tetapi vaksin MRNA Moderna, +1,62 persen lebih unggul untuk kedua kelompok.  

Baca Juga

Bagi mereka yang tidak memiliki infeksi sebelumnya, tingkat antibodi adalah 2881 unit per mililiter di antara kandidat Moderna dan 1108 untuk mereka yang memiliki vaksin Pfizer PFE, -1,48 persen -BioNTech BNTX, -4,58 persen.

Studi ini menduga beberapa alasan untuk perbedaan tingkat antibodi antara vaksin, termasuk interval yang lebih lama antara suntikan untuk vaksin Moderna (4 minggu) dibandingkan dengan 3 minggu ala Pfizer. Selain itu, para peneliti mengatakan suntikan Moderna memiliki konsentrasi bahan aktif utama yang lebih tinggi yang digunakan dalam kedua vaksin.

Penelitian menunjukkan tingkat antibodi juga berkorelasi negatif dengan usia di antara peserta yang sebelumnya tidak terinfeksi. Tercatat tingkat tertinggi antibodi ditemukan di antara mereka yang berusia di bawah 35 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement