REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat (2/9) menyampaikan harapan bahwa konfrontasi antara Taliban dan kelompok perlawanan di Lembah Panjshir di Afghanistan akan diselesaikan secara damai.
Berbicara di Forum Pengetahuan Baru di Moskow, Lavrov mengatakan, “Saya berharap konfrontasi terbaru di Lembah Panjshir di utara Afghanistan akan segera berakhir, dan memberi jalan bagi negosiasi.”
Moskow secara aktif mempromosikan dialog di antara semua kelompok etnis dan agama di Afghanistan, kata menteri Rusia.
“Tanpa negosiasi di antara semua pemain kunci, termasuk Pashtun, Tajik, Uzbek, dan Hazara, tidak ada yang bisa diselesaikan di sana. Dan mencoba untuk mengklaim bahwa Taliban bukan pemain utama sangat tidak realistis,” tutur Lavrov.
Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, memaksa mantan Presiden Ashraf Ghani dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu. Lembah Panjshir di utara adalah satu-satunya wilayah yang tidak berada di bawah kendali Taliban. Negosiasi sejauh ini berlangsung gagal dan ada laporan kedua pihak saling bentrok.
Rumah bagi populasi etnis Tajik terbesar di negara itu, Panjshir dipertahankan oleh komandan Ahmad Shah Massoud selama perang Soviet-Afghanistan pada 1980-an. Putranya Ahmad Massoud, dan Bismillah Mohammedi, menjadi menteri pertahanan di Kabinet Ghani, sekarang memimpin perlawanan terhadap Taliban.