Senin 06 Sep 2021 01:23 WIB

Pasukan Keamanan Rusia Tangkap Puluhan Orang di Krimea

"Penindasan massal terhadap warga Ukraina adalah tindakan balas dendam atas Platform Krimea,” kata Dzheppar - Anadolu Agency

Red: Nur Aini
Pasukan keamanan Rusia menangkap lebih dari 50 orang di Krimea. Hal itu dikonfirmasi seorang pejabat senior Ukraina pada Sabtu malam (4/9).
Pasukan keamanan Rusia menangkap lebih dari 50 orang di Krimea. Hal itu dikonfirmasi seorang pejabat senior Ukraina pada Sabtu malam (4/9).

 

REPUBLIKA.CO.ID, KRIMEA -- Pasukan keamanan Rusia menangkap lebih dari 50 orang di Krimea. Hal itu dikonfirmasi seorang pejabat senior Ukraina pada Sabtu malam (4/9).

Baca Juga

“Sudah ada 50 tahanan di Krimea, kerabat, teman, aktivis, termasuk 2 jurnalis sipil, yang datang ke gedung Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) untuk menanyakan nasib lima Tatar Krimea yang ditahan sesaat sebelumnya,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Emine Dzheppar di Twitter.

"Penindasan massal terhadap warga Ukraina adalah tindakan balas dendam atas Platform Krimea,” kata Dzheppar.

Dzheppar mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa serangkaian penangkapan Tatar Krimea baru-baru ini oleh otoritas Rusia merupakan "gelombang penindasan lain di Krimea yang diduduki sementara." Mengutip organisasi hak asasi manusia, dia mengatakan "otoritas pendudukan" telah melakukan pencarian di rumah Tatar Krimea, menculik lima orang dari mereka.

Salah satu yang diculik adalah Nariman Dzhelyal. Dia adalah politisi, jurnalis, guru, ilmuwan politik Tatar Krimea Ukraina, "wakil ketua Mejlis Rakyat Tatar Krimea, dilarang oleh Rusia pada 2016," kata Dzheppar.

Sebelumnya pada Sabtu, Presiden Majelis Nasional Tatar Krimea Refat Chubarov mengonfirmasi penangkapan Dzhelyal di media sosial. Platform Krimea adalah format konsultatif dan koordinasi baru yang diprakarsai oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mempercepat pembebasan kependudukan Rusia di Krimea dan untuk meningkatkan tekanan pada Rusia.

Rusia dan Ukraina telah berselisih sejak 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea setelah referendum kontroversial. Pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea pada Februari 2014 dan Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua subjek federal Federasi Rusia pada bulan berikutnya. Turki, serta Majelis Umum PBB, memandang pencaplokan itu sebagai tindakan ilegal.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pasukan-keamanan-rusia-tangkap-puluhan-orang-di-krimea/2355706
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement