REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Menteri Luar Negeri Di Maio mengatakan pada Ahad (5/9) bahwa Italia berencana memindahkan kedutaan besarnya di Afghanistan ke Doha, Qatar.
"Qatar telah menjadi pusat hubungan diplomatik menyangkut pemerintahan Afghanistan yang sedang dibentuk," kata Di Maio.
Rencana pemindahan tersebut merupakan gambaran terbaru bahwa negara-negara Barat akan secara permanen memindahkan kantor perwakilan mereka keluar Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di negara itu. Italia mengumumkan rencana pemindahan kedubes setelah ada tanda-tanda bahwa negara-negara Barat dan Uni Eropa, yang telah menutup kantor misi mereka di Kabul, kemungkinan akan menggunakan Qatar sebagai pusat untuk menjalankan hubungan diplomatik dengan Afghanistan.
Banyak diplomat, yang melakukan evakuasi dari Afghanistan, sudah terbang ke Qatar. Taliban memiliki kantor politik di negara Teluk itu sejak 2013.China, Iran, Pakistan, Rusia, dan Turki masih membuka kantor kedutaan besar di ibu kota Afghanistan, Kabul. Negara-negara itu semakin memiliki peluang untuk secara langsung memengaruhi pemerintahan baru yang sedang dibentuk.
Beberapa sumber di pihak Taliban mengatakan salah satu pendiri kelompok tersebut, Mullah Abdul Ghani Baradar, akan memimpin pemerintah baru Afghanistan yang akan segera diumumkan. Amerika Serikat menangguhkan operasi kedutaan besarnya di Kabul pada 31 Agustus, satu hari setelah negara itu menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan. Dengan menarik pasukan, AS mengakhiri perang selama 20 tahun yang puncaknya ditandai dengan kembalinya kelompok militan Taliban ke kursi kekuasaan.