Senin 06 Sep 2021 17:54 WIB

Koalisi 116 LSM di Malaysia Sesalkan Muhyiddin Ketua MPN

Muhyiddin diangkat sebagai Ketua Majelis Pemulihan Negara

Muhyiddin diangkat sebagai Ketua Majelis Pemulihan Negara. Ilustrasi Muhyiddin
Foto: AP/Vincent Thian
Muhyiddin diangkat sebagai Ketua Majelis Pemulihan Negara. Ilustrasi Muhyiddin

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR— Gerakan Reset Malaysia (Reset) yang merupakan koalisi 116 lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengatakan mereka menyayangkan pengangkatan mantan perdana menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sebagai Ketua Majelis Pemulihan Negara (MPN) oleh PM Ismail Sabri.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Reset Malaysia, Dr Abu Hafiz Salleh Hudin, di Kuala Lumpur, Senin (6/), usai menyerahkan memorandum ke Kantor Penjaga Segel Agung Para Raja.

Baca Juga

Ketua Sekretariat Reset Malaysia, Dr Nurul Ashikin Mabahwi, yang mendampingi Abu Hafiz mengatakan pengangkatan seorang yang terbukti gagal sebagai ketua MPN sebelumnya sangat mengecewakan semua pihak, terutama masyarakat yang menuntut perubahan kebijakan administrasi dalam pengendalian penyebaran Covid- 19.

"Muhyiddin sudah gagal ketika menjadi ketua MPN sebelumnya, jadi kami tidak melihat alasan mengapa kami perlu menempatkan seorang ketua yang gagal sebelumnya untuk memerintah negara selama pandemi sebagai ketua MPN lagi," kata Nurul.

Dia mengatakan pihaknya merekomendasikan MahathirMohamad sebagai ketua MPN.Dia mengatakan nota restrukturisasi MPN perlu diperluas ke masing-masing penguasa Melayu agak restrukturisasi MPN dapat didengar.

"Kami kecewa pemerintah saat ini hanya memikirkan posisi politik dan kekuasaan. Pemerintah perlu lebih memikirkan nasib 18 ribu anggota keluarga yang kehilangan nyawa karena Covid-19 daripada posisi dan kekuasaan politik mereka," kata Nurul.

Abu Hafiz menambahkan penyerahan nota kesepahaman tersebut merupakan tindak lanjut dari nota yang diserahkan kepada Raja Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara beberapa pekan lalu.

Sebelumnya, kritik terhadap pengangkatan Muhyiddin juga disampaikan oleh pengurus Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), salah seorang pejabat UMNO dan pengurus Partai Pejuang.   

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement