Senin 06 Sep 2021 18:47 WIB

Kicauan Terakhir Jubir Aliansi Utara Sebelum Dibunuh Taliban

Sebelum terbunuh Dashty sempat berkicau tentang milisi Taliban yang terpukul.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, berdiri di samping sebuah APC di Lembah Panjshir, utara Kabul, Afghanistan, Rabu (25/8).
Foto: AP/Jalaluddin Sekandar
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, berdiri di samping sebuah APC di Lembah Panjshir, utara Kabul, Afghanistan, Rabu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban berhasil membunuh juru bicara kelompok Front Perlawanan Nasional Afghanistan (FPNA) Fahim Dashty. Saat ini kedua belah pihak tengah terlibat pertempuran di Lembah Panjshir.

“Dengan sentuhan dan penyesalan mendalam, kami kehilangan dua saudara, rekan, dan pejuang tersayang hari ini. Fahim Dashty, kepala kantor Amir Saheb Ahmad Massoud, dan Jenderal Sahib Abdul Wudod Zara, keponakan dari pahlawan nasional Afghanistan dalam pertempuran melawan kelompok fasis. Selamat atas kemartiranmu!" kata FPNA dalam sebuah pernyataan lewat akun Facebook mereka, Senin (6/9).

Baca Juga

Ahmad Massoud merupakan pemimpin FPNA atau aliansi utara. Sehari sebelum pengumuman kematiannya, Fahim Dashty sempat mengumumkan bahwa FPNA berhasil mengusir anggota Taliban dari Lembah Panjshir.

“Setidaknya 1.000 teroris (Taliban) terperangkap karena penghalang jalan, semua penyerang yang melarikan diri dan mundur terbunuh, menyerah atau ditangkap oleh penduduk setempat dengan bantuan pejuang (FPNA),” kata Dashty lewat akun Twitter pribadinya.

Berbeda dengan keterangan Dashty, Taliban justru mengklaim telah memenangkan pertempuran di Lembah Panjshir. Taliban bahkan menyebut berhasil menguasai daerah tersebut. “Provinsi Panjshir sepenuhnya jatuh ke tangan Imarah Islam Afghanistan,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Terlepas dari aksi saling klaim tersebut, Ahmad Massoud selaku pemimpin FPNA menawarkan pembicaraan damai kepada Taliban. Dia mengatakan, jika Taliban menarik para anggotanya dari Lembah Panjshir dan Andarab, seperti yang diminta para ulama Afghanistan, FPNA siap berdialog.

“FPNA siap untuk segera mengakhiri perang guna mencapai perdamaian abadi, jika Taliban mengakhiri operasi militer mereka di Panjshir serta Andarab, dan berharap untuk mengadakan pertemuan komprehensif dengan para intelektual dan reformis untuk melanjutkan pembicaraan,” kata Massoud.

Menurutnya, FPNA berkomitmen menyelesaikan perselisihan dengan Taliban secara damai sesuai prinsip-prinsip agama dan moral, dan yakin bahwa mereka dapat bernegosiasi secara damai dengan Taliban serta serikat-serikat dan kelompok-kelompok lainnya yang mewakili rakyat Afghanistan dalam berbagai cara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement