REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Front Perlawanan Nasional Afghanistan (FPNA) menuding Pakistan membantu Taliban melancarkan serangan ke Lembah Panjshir. Islamabad disebut menyokong Taliban dengan mengerahkan angkatan udara.
Pemimpin FPNA Ahmad Massoud, lewat akun Twitter pribadinya pada Senin (6/9), mengklaim, Taliban tak memiliki cukup kekuatan untuk melancarkan serangan ke Lembah Panjshir. Pakistan, kata Massoud, membantu Taliban dengan mengerahkan pesawat nirawak (drone) dan helikopter.
Massoud menyebut pengerahan serangan udara itu dikomandoi kepala badan intelijen Pakistan Jenderal Faiz Hamid. Saat ini Hamid diketahui sedang berada di Kabul. Dia hendak memantau pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin Taliban.
Dalam serangannya ke Lembah Panjshir, Taliban berhasil membunuh juru bicara FPNA Fahim Dashty. “Dengan sentuhan dan penyesalan mendalam, kami kehilangan dua saudara, rekan, dan pejuang tersayang hari ini. Fahim Dashty, kepala kantor Amir Saheb Ahmad Massoud, dan Jenderal Sahib Abdul Wudod Zara, keponakan dari pahlawan nasional Afghanistan dalam pertempuran melawan kelompok fasis. Selamat atas kemartiranmu!" kata FPNA dalam sebuah pernyataan lewat akun Facebook mereka, Senin (6/9).
Sehari sebelum pengumuman kematiannya, Fahim Dashty sempat mengumumkan bahwa FPNA berhasil mengusir anggota Taliban dari Lembah Panjshir. “Setidaknya 1.000 teroris (Taliban) terperangkap karena penghalang jalan, semua penyerang yang melarikan diri dan mundur terbunuh, menyerah atau ditangkap oleh penduduk setempat dengan bantuan pejuang (FPNA),” kata Dashty lewat akun Twitter pribadinya.
Berbeda dengan keterangan Dashty, Taliban justru mengklaim telah memenangkan pertempuran di Lembah Panjshir. Taliban bahkan menyebut berhasil menguasai daerah tersebut. “Provinsi Panjshir sepenuhnya jatuh ke tangan Imarah Islam Afghanistan,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.