REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 16 keluarga warga negara Indonesia (WNI) di Queens, New York, Amerika Serikat, mengalami kerugian material karena banjir yang dipicu Badai Ida. Konsul Jenderal RI di New York Arifi Saiman mengatakan kebanyakan WNI yang terdampak karena tinggal di ruang bawah tanah atau basement dari apartemen.
“Sejauh ini tidak ada yang meninggal atau terluka, hanya barang atau perabot mereka terendam,” ungkap Arifi kepada Anadolu Agency, Senin.
Arifi mengungkapkan pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik kepada para WNI yang terdampak itu. Selain itu, KJRI New York juga telah mengeluarkan imbauan kepada WNI di wilayah kerjanya seiring prediksi otoritas setempat mengenai Badai Larry yang akan melewati perairan kawasan pesisir timur AS.
Badai Larry diperkirakan memiliki kekuatan lebih besar dibanding Badai Ida dan berpotensi menyebabkan hujan deras serta angin kencang. KJRI mengimbau WNI menjauhi kawasan pantai selama cuaca buruk, mengingat Badai Larry juga diperkirakan akan menimbulkan gelombang tinggi dan arus balik yang membahayakan.
KJRI juga mengimbau WNI menyiapkan perlengkapan darurat untuk mengantisipasi pemadaman listrik serta banjir, terutama mereka yang tinggal di ruang bawah tanah apartemen.
Media CNBC melaporkan jumlah korban tewas akibat Badai Ida di Timur Laut AS mencapai setidaknya 50 orang pada Minggu. Tercatat 27 korban tewas di negara bagian New Jersey, sementara New York melaporkan 17 korban yang tewas.
Negara bagian lain di Timur Laut AS yang mencatatkan korban tewas yakni Connecticut (setidaknya satu orang tewas), Pennsylvania (empat tewas), dan Maryland (satu tewas).