REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang telah mengajukan protes ke otoritas Jerman karena mereka memutuskan untuk tetap memajang patung "perempuan penghibur" Korea selama satu tahun lagi di Berlin.
"Perempuan penghibur" adalah istilah eufemisme bagi perempuan Korea yang diculik oleh Jepang dan dipaksa bekerja sebagai budak seks selama masa perang, baik sebelum dan selama Perang Dunia II. Patung itu didirikan di distrik Mitte, Berlin pada September tahun lalu oleh kelompok sipil pro-Korea Selatan.
Tokyo berulang kali mendesak otoritas Mitte untuk mencabut izin pemajangan patung. Namun, Jerman menolaknya dan meminta Jepang dan Korea Selatan untuk mengompromikan masalah itu.
"Ini sungguh tidak bisa diterima. Kami menentangnya,” kata Katsunobu Kato, kepala sekretaris Kabinet untuk pemerintah Jepang, Senin (6/9).
“Apa yang mereka putuskan bertentangan dengan apa yang kami minta. Kami terus melakukan pendekatan kepada banyak pihak untuk meminta agar patung itu segera disingkirkan," tegas dia.