REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan Negeri Ginseng menggelar uji coba rudal balistik kapal selam atau Submarine-launched ballistic missile (SLBM). Itu pertama kalinya negara tanpa senjata nuklir mengembangkan SLBM.
Pada Selasa (7/9), Yonhap mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan pekan lalu kapal selam Dosan Ahn Chang-ho yang baru berhasil menggelar uji coba ejeksi dalam air, setelah uji coba serupa digelar dari kapal tongkang di dalam air.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi detail kapabilitas unit militer tertentu karena alasan keamanan. Badan Pengembangan Pertahanan Korsel tidak menjawab permintaan komentar dan menyerahkannya ke Kementerian Pertahanan.
Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Korsel merilis cetak biru anggaran pertahanan 2022-2026. Mereka mendorong pengembangkan rudal baru 'yang meningkatkan dengan signifikan kekuatan destruktif.'
SLBM telah dikembangkan oleh tujuh negara seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, Cina, Inggris, Prancis, India dan Korea Utara (Korut). Semua negara itu memiliki senjata nuklir yang biasanya dipasang di SLBM.
Yonhap melaporkan rudal Korsel yang dipersenjatai dengan konvensional dinamai Hyunmoo 4-4 dan diyakini varian dari rudal balistik Hyunmoo-2B. Jarak terbangnya sekitar 500 kilometer.
Korsel mengembangkan rudal kuat yang dirancang untuk menghancurkan bunker dan terowongan di Korut. Negeri Ginseng juga menurunkan ketergantungan militer pada AS yang menempatkan ribuan pasukannya di Semenanjung Korea.
Korut dan Korsel mengatakan pengembang militer yang dilakukan masing-masing negara menjadi alasan mereka meningkatkan kapabilitas tempur. Beberapa tahun terakhir Korut telah merilis serangkaian SLBM baru dan tampaknya sedang membangun kapal selam yang dirancang untuk membawa senjata itu.