REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Joe Biden pada Senin malam mengatakan Amerika Serikat masih jauh dari mengakui Taliban setelah kelompok itu mengambil alih ibu kota Afghanistan, Kabul, pada pertengahan Agustus.
"Itu masih jauh," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
Pada briefing Kamis lalu, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS tidak terburu-buru untuk mengakui Taliban dan akan menilai sesuai tindakan mereka.
Pada 31 Agustus, AS mengumumkan penyelesaian upayanya untuk menarik semua pasukan dari Afghanistan, mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah Amerika.
Dua minggu sebelum penarikan, Taliban mengambil alih Kabul, membuat warga panik dan ribuan orang berbondong-bondong ke bandara dalam upaya untuk melarikan diri dari negara itu.
Sekitar 130.000 orang, termasuk warga Amerika dan Afghanistan, telah diterbangkan ke luar negeri sebagai bagian dari operasi evakuasi besar-besaran.