Rabu 08 Sep 2021 11:51 WIB

Badan Atom Dunia Desak Iran Tentukan Kesepakatan Nuklir

Iran dinilai gagal menjawab pertanyaan soal jejak uranium di tiga situs

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto: ap/Planet Labs Inc.
Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Selasa (7/9), mendesak Iran untuk menentukan kesepakatan nuklir. Desakan itu karena kegagalan Iran yang berkelanjutan untuk menjawab pertanyaan termasuk jejak uranium yang ditemukan di tiga situs yang tidak diumumkan.

Kondisi itu dapat memperumit dimulainya kembali pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran. "Direktur Jenderal semakin khawatir bahwa bahkan setelah sekitar dua tahun, masalah perlindungan yang diuraikan di atas sehubungan dengan empat lokasi di Iran yang tidak diumumkan kepada Badan tetap belum terselesaikan," kata Badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)dalam salah satu dari dua laporan triwulanan tentang Iran.

Baca Juga

Laporan kedua mengatakan Iran harus menyelesaikan masalah luar biasa yang berkaitan dengan situs tersebut. Dalam rangkaian pertanyaan, mencakup pertanyaan tentang lokasi keempat yang belum diperiksa IAEA dan perlu dilakukan peninjauan tanpa penundaan lebih lanjut.

Laporan rahasia oleh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi kepada negara-negara anggota IAEA itu keluarkan menjelang pertemuan Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement