Kamis 09 Sep 2021 13:41 WIB

Taliban Izinkan 200 Warga AS Tinggalkan Afghanistan

AS telah menyelesaikan misi evakuasinya dari Afghanistan pada 30 Agustus lalu.

Rep: kamran dikarma/ Red: Hiru Muhammad
Seorang tentara Taliban berjaga-jaga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Minggu, 5 September 2021. Beberapa penerbangan domestik telah dilanjutkan di bandara Kabul, dengan Maskapai Penerbangan Ariana Afghan yang dikelola negara mengoperasikan penerbangan ke tiga provinsi.
Foto: AP/Wali Sabawoon
Seorang tentara Taliban berjaga-jaga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Minggu, 5 September 2021. Beberapa penerbangan domestik telah dilanjutkan di bandara Kabul, dengan Maskapai Penerbangan Ariana Afghan yang dikelola negara mengoperasikan penerbangan ke tiga provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Taliban disebut telah mengizinkan 200 warga Amerika Serikat (AS) yang masih berada di Afghanistan untuk meninggalkan negara tersebut. Mereka bakal diterbangkan dari bandara Kabul dengan pesawat sewaan pada Kamis (9/9).

Menurut seorang pejabat AS yang mengetahui hal itu, Taliban memberikan izin pada warga AS untuk meninggalkan Afghanistan setelah mereka melakukan pembicaraan dengan utusan khusus untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad. Pada momen itu, Khalilzad disebut menekan Taliban dan mendesaknya mengeluarkan izin.

Pejabat AS tersebut tak dapat memberikan keterangan apakah warga Amerika itu termasuk di antara orang-orang yang terdampar selama berhari-hari di Mazar-i-Sharif. Hal itu terjadi karena kapal sewaan pribadi mereka belum diizinkan berangkat. Di antara warga AS itu, terdapat pula warga negara lain.

AS telah menyelesaikan misi evakuasinya dari Afghanistan pada 30 Agustus lalu. Washington mengevakuasi setidaknya 120 ribu orang, termasuk warga Afghanistan yang rentan dan berisiko. Proses evakuasi dilakukan dari bandara Kabul.

Di tengah-tengah proses tersebut, bandara Kabul sempat menjadi sasaran serangan bom. Insiden itu terjadi pada 26 Agustus dan mengincar ribuan warga Afghanistan yang memadati bandara karena berharap dapat disertakan dalam misi evakuasi negara-negara asing. Lebih dari 170 orang tewas dalam serangan bom tersebut. Sebanyak 13 di antaranya adalah tentara AS. Kelompok ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengklaim bertanggung jawab atas insiden di bandara Kabul. ISIS-Khorasan adalah kelompok yang terafiliasi ISIS di Afghanistan.

Baca juga : Ashraf Ghani Minta Maaf dan Bntah Kabur Bawa Uang Juta Dolar

 

 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement