REPUBLIKA.CO.ID, TETOVO -- Sedikitnya 10 orang tewas dalam kebakaran di rumah sakit darurat yang merawat pasien Covid-19 di Makedonia Utara. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan sebuah bangunan terbakar dan asap hitam tebal mengepul ke udara di dekat jalan utama di kota Tetovo.
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api dalam waktu kurang dari satu jam. Api muncul sekitar pukul 21.00 waktu setempat pada Rabu (8/9). Menteri Kesehatan Venko Filipce memperingatkan jumlah korban bisa meningkat.
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan," tulisnya di Twitter, menambahkan bahwa beberapa pasien telah dibawa segera ke sebuah rumah sakit di ibu kota Skopje dilansir BBC, Kamis (9/9).
"Dokter berjuang untuk nyawa yang terluka," kata Filipce. Dia menggambarkan kebakaran itu sebagai kecelakaan yang mengerikan tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Wakil kepala pemadam kebakaran Tetovo, Saso Trajcevski, mengatakan api menyebar dengan cepat di dalam gedung setelah tabung oksigen meledak di kamar-kamar di rumah sakit. Rekaman menunjukkan api menyembur melalui jendela di gedung-gedung portabel yang membentuk rumah sakit modular.
Meskipun timnya mencapai gedung dengan cepat, banyaknya plastik berarti api sangat besar dan tidak segera jelas berapa banyak orang yang dirawat di sana pada saat itu. "Ini adalah peristiwa yang benar-benar tragis. Penyebab kebakaran akan ditentukan," kata Perdana Menteri Zoran Zaev dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook.
Banyak korban dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan ketika kebakaran, yang diduga dipicu oleh tabung oksigen untuk pasien dengan kasus klinis Covid-19 yang lebih parah, terjadi di sebuah rumah sakit di Tetovo, Makedonia Utara. Fasilitas sementara itu dilaporkan dibangun tahun lalu untuk merawat orang-orang yang sakit parah akibat virus corona.
Makedonia Utara memiliki populasi sekitar dua juta orang dan, dengan tingkat vaksinasi Covid di bawah 30 persen, telah terjadi lonjakan kasus dan kematian baru-baru ini. Tetovo adalah salah satu daerah yang paling terkena dampak.
Wali Kota Teuta Arifi mengungkapkan penyesalannya karena para korban dirawat di rumah sakit untuk perawatan virus corona. Salah satu spesialis penyakit menular, Zaklina Sopova, mengeluhkan fasilitas rumah sakit darurat yang dibangun tanpa standar keamanan yang memadai.
Makedonia Utara telah melaporkan lebih dari 180 ribu kasus Covid-19 dan 6.153 kematian terkait virus corona sejak awal pandemi, menurut data Universitas Johns Hopkins.