REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Kandidat vaksin domestik Turki “Turkovac” memasuki tahap persiapan mengajukan persetujuan penggunaan darurat, kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada konferensi pers di ibu kota Ankara.
“Jika disetujui, kami akan mulai produksi massal pada Oktober,” kata Menkes Koca, seraya menambahkan bahwa dua fasilitas sekarang sudah siap untuk melakukan produksi.
Terkait upaya mencapai kekebalan kelompok, Turki telah memberikan lebih dari 100,3 juta suntikan vaksin Covid-19 sejak negara itu meluncurkan kampanye vaksinasi pada Januari, menurut laporan resmi pada Kamis.
Mencapai tonggak sejarah 100 juta dosis vaksin adalah “keberhasilan besar” bagi Turki, kata menteri kesehatan negara itu. Koca juga mengatakan kemajuan kampanye vaksinasi telah membawa Turki lebih dekat untuk mencapai kekebalan kelompok.
“Saat ini, hampir 90 persen dari kasus aktif adalah orang yang divaksinasi hanya satu dosis atau belum divaksinasi sama sekali,” ujar dia.
Jumlah infeksi harian di negara itu setidaknya empat hingga lima kali lebih tinggi jika dorongan terhadap vaksinasi lebih lambat, kata menteri Turki itu. Lebih dari 50,9 juta orang telah menerima dosis pertama mereka, sementara lebih dari 39,6 juta orang di antaranya telah divaksinasi secara tuntas, menurut Kementerian Kesehatan.
Data kemenkes Turki menunjukkan bahwa 81,6 persen dari populasi orang dewasa di negara itu telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Turki juga telah memberikan suntikan booster dosis ketiga kepada lebih dari 9,2 juta orang.
Kementerian itu juga melaporkan 23.846 kasus baru infeksi virus korona, sementara sebanyak 257 orang meninggal karena penyakit itu dalam 24 jam terakhir.