Ahad 12 Sep 2021 12:27 WIB

Militer Israel Lakukan Serangan Udara ke Gaza

Serangan terbaru itu diklaim sebagai tanggapan atas tembakan roket Palestina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Mas Alamil Huda
Seorang gadis Palestina berjalan di antara puing-puing sebuah bangunan yang runtuh setelah terkena serangan udara selama perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel Mei lalu, di Kamp Pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, Senin, 12 Juli 2021.
Foto: AP/Adel Hana
Seorang gadis Palestina berjalan di antara puing-puing sebuah bangunan yang runtuh setelah terkena serangan udara selama perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel Mei lalu, di Kamp Pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, Senin, 12 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel menyatakan telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Ahad (12/9). Serangan terbaru itu dilakukan diklaim sebagai tanggapan atas tembakan roket Palestina ke wilayah Israel.

Pihak Israel mengatakan, mereka menyerang sasaran milik Hamas kelompok yang menguasai Gaza. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atas serangan tersebut.

Ketegangan antara Israel dan Palestina telah meningkat selama sepekan terakhir. Kondisi ini muncul usai enam warga Palestina melarikan diri dari penjara Israel dengan keamanan maksimum pada awal pekan. Pasukan Israel sejak itu telah menangkap empat narapidana yang melarikan diri.

Serangan udara Israel ini terjadi usai milisi yang berada di Gaza diklaim telah menembakkan roket ke Israel pada Jumat (10/9). Serangan pertama itu terjadi usai dua tahanan yang kabur berhasil ditangkap kembali oleh tentara Israel. Kemudian serangan sekali lagi dilakukan pada Sabtu (11/9), setelah dua tahanan lainnya yang melarikan diri berhasil ditangkap.

Gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas mengakhiri 11 hari pertempuran sengit pada Mei bisa hancur dengan serangan terbaru ini. Pada serangan terakhir itu sedikitnya 250 warga Palestina dan 13 di Israel meninggal dunia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement