REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel dikabarkan membuat persiapan untuk memastikan memiliki pasokan vaksin yang cukup jika diperlukan suntikan Covid-19 putaran keempat. Kabar ini disampaikan Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel Nachman Ash baru-baru ini.
"Kami tidak tahu kapan itu akan terjadi. Saya sangat berharap tidak dalam enam bulan, seperti kali ini, dan dosis ketiga akan bertahan lebih lama," kata Ash dalam sebuah wawancara dengan Radio 103FM dilansir dari Bloomberg pada Senin (13/9).
Israel selama ini mayoritas menggunakan vaksin Pfizer Inc.-BioNTech SE dalam vaksinasi Covid-19. Sejauh ini, negara itu telah menginokulasi sekitar 2,8 juta orang dengan dosis ketiga setelah memulai suntikan booster pada bulan Agustus.
Selain mereka yang telah menerima booster, sekitar 2,7 juta dari 7 juta orang Israel yang memenuhi syarat telah mendapatkan dua suntikan dan sekitar 500 ribu hanya mendapatkan satu suntikan. Namun hampir 1 juta orang belum mendapatkan dosis vaksin.
Israel yang pernah menjadi terdepan dalam perlombaan global untuk move on dari Covid-19, menjadi hot spot pandemi pada awal September. Ini disebabkan penyebaran varian delta selama musim panas. Akibatnya, Israel memiliki tingkat infeksi per kapita tertinggi di dunia dalam seminggu hingga 4 September, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Rekomendasi
-
Sekjen PBB Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata Pakistan-India
-
-
Ahad , 11 May 2025, 11:42 WIB
India dan Pakistan Saling Tuding Langgar Gencatan Senjata Beberapa Jam Setelah Kesepakatan
-
Ahad , 11 May 2025, 11:23 WIB
Putin: Rusia Siap Negosiasi dengan Ukraina
-
Sabtu , 10 May 2025, 23:34 WIB
Terungkap, India yang Minta Gencatan Senjata Usai Digempur Rudal Pakistan Menurut CNN
-
Sabtu , 10 May 2025, 20:06 WIB
Trump Klaim India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata Melalui Mediasi AS
-