Selasa 14 Sep 2021 15:42 WIB

Pria Ini Mendisinfeksi Rumah dengan Kostum Badut

Seoranag badut menemukan ide memberikan jasa disinfeksi rumah di saat pandemi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Shaharul Hisam Baharudin memberikan dinsinfeksi dengan kostum badut.
Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Shaharul Hisam Baharudin memberikan dinsinfeksi dengan kostum badut.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPING -- Ketika pandemi virus corona melanda Malaysia, Shaharul Hisam Baharudin, kehilangan pekerjaannya. Dia bekerja sebagai penghibur baik pesulap dan terkadang berdandan seperti badut.

Tapi alih-alih menyerah, pria berusia 43 tahun dari Taiping, Malaysia barat, ini justru menemukan cara baru menggunakan keahliannya. Dia mendisinfeksi rumah orang sambil mengenakan pakaian badutnya.

Baca Juga

Untuk peran barunya, Shaharul mengadaptasi mesin asap yang biasa digunakan di pesta-pesta menjadi alat desinfeksi. Pekerjaan ini tentu saja sambil memberikan keceriaan ekstra dengan menghibur anak-anak dengan pakaian badutnya, dilengkapi dengan masker bergambar hidung dan senyum merah seperti riasan badut yang biasa digunakan.

"Karena anak-anak tidak bisa keluar atau pergi ke mal dan mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, mungkin mereka juga merasa stres," kata Shahrul yang dikenal sebagai 'badut fogging'.

"Jadi dengan penampilan seperti ini, mungkin saya bisa menghibur mereka dan membuat senang, sambil mendisinfeksi rumah mereka," kata Shahrul.

Usai membersihkan rumah, Shaharul biasanya akan menghabiskan waktu bersama anak-anak kliennya. Dia akan membuat mereka tertawa dengan membuat balon berbentuk binatang dan berfoto bersama.

Kejenakaan Shahrul segera menjadi viral secara daring dengan klien memuji dia karena membawa kesenangan yang sangat dibutuhkan ke rumah selama masa sulit.

Di masa lalu, Shaharul juga pernah menjadi pembawa acara, serta disc jockey, sebelum lockdown menghentikan pertemuan besar. Sekarang, dia mendapat rata-rata tiga pesanan seminggu untuk mendisinfeksi rumah, mal, dan toko.

"Layanan (fogging) seperti ini sudah ada di mana-mana sekarang, tapi gaya saya berbeda," katanya. 


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement