REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia berjanji akan memberikan 100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar untuk membantu meringankan krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah menyampaikan komitmen tersebut dalam Pertemuan Menteri Tingkat Tinggi PBB terkait Situasi Kemanusiaan di Afghanistan pada Senin kemarin (13/9). Dalam kesempatan itu, Saifuddin juga menekankan keselamatan, keamanan, dan hak asasi rakyat Afghanistan serta warga negara lain di negara tersebut harus menjadi prioritas.
Saifuddin juga mendorong akses kemanusiaan yang segera, aman, dan tanpa hambatan. Malaysia, kata dia, mendukung proses inklusif yang dipimpin rakyat Afghanistan sendiri menuju solusi politik yang akan membawa perdamaian dan keamanan di negara tersebut.
“Dia juga mendesak penghormatan terhadap kesucian hak asasi manusia dan kebebasan fundamental di Afghanistan, yang menjamin partisipasi penuh dan bermakna dari perempuan, pemuda, dan minoritas,” demikian dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri Malaysia, Senin malam.
Adapun pertemuan darurat tersebut digelar oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Afghanistan sekaligus menggalang dana. Antonio menyoroti kebutuhan mendesak sebesar 604 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,6 triliun untuk membantu 11 juta warga Afghanistan selama empat bulan ke depan.